Aa Gym: Jangan Sombong!! Karena Orang Sombong Wajahnya Tidak Enak Dipandang

[DAARUTTAUHIID.ORG]- Makhluk yang pertama kali sombong adalah iblis. Kenapa iblis sombong? Padahal ia lebih dulu mengenal dan taat kepada Allah. Karena ketaatan iblis itu sedang di uji oleh Allah menciptakan adam, namun rasa ujub yang ada dalam diri iblis merasa lebih baik dan lebih tinggi dari pada manusia.

Sombong itu tidak hanya dilihat dari sikapnya yang petatang dan peteteng, akan tetapi intinya adalah menolak kebenaran. Orang sombong tidak akan suka dengan majlis ilmu, karena merasa dirinya sudah lebih tahu dari orang lain, tidak akan suka dinasihati, dan tidak menyukai para alim ulama.

Ciri orang yang sombong yang paling menonjol adalah merasa paling hebat  dari yang lain. Karena merasa hebat maka senang menganggap remeh orang lain, menghina dan merendahka orang yang dibawahnya. Orang sombong sering kali membedakan strata sosial seseorang, kepada orang yang dibawahnya sikapnya kasar, sedangkan kepada atasanya merunduk dan suka menjilat.

Orang sombong juga Lelah dan letih hatinya, ia selalu berharap agar orang lain mengaku kehebatannya, jabatan, kedudukan, dan kelebihannya. Dia akan mengakali dengan cara apapun agar orang lain memujinya. Misalkan ada rakyat biasa, tapi kendaraan motornya dipakai nomor plat nomor polisi, biar merasa hebat tidak bisa ditilang, dan bisa melanggar aturan.

Orang yang sombong juga tidak enak dipandang wajahnya, kenapa wajahnya tidak enak dipandang? Karena hatinya kotor, kalau hatinya kotor maka akan berdampak pada penampilannya.

Jangan ada rasa sombong sekecil apapun yang tumbuh dari diri kita, adanya rasa sombong dalam diri seseorang akan menjadi pengalang baginya untuk masuk surga, karena orang sombong tempatnya bukan di surga akan tetapi di neraka. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Tirmidzi disebutkan:

“Tidak akan masuk surga bagi seseorang yang di dalam hatinya terdapat sifat sombong meskipun hanya sebesar biji dzarrah. Dan tidak akan pula masuk neraka, yaitu seorang yang di dalam hatinya terdapat keimanan meskipun hanya sebesar biji dzarrah.” (KH. Abdullah Gymnastiar)

______________________

daaruttauhiid.org