Syukur Kunci Bahagia

Siapa yang ingin mencoba hidup dalam rasa bahagia? Maka jawabannya adalah tenggelamkanlah diri dalam rasa syukur. Dari pada kita memikirkan keinginan yang tak kunjung datang, padahal keinginan tersebut tidak akan menjamin datangnya kebahagian. Karena yang membuat seseorang itu bahagia adalah rasa syukurnya kepada Allah Ta’ala atas apa yang ia miliki. Allah berfirman dalam Al Qur’an surat Ibrahim yang artinya:

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim: 7).

Ada sebuah kisah seorang anak ditimpa musibah kemudian harus di opname di rumah sakit, namun ibunya tidak memikirkan kondisi anaknya yang sedang di opname, tapi seorang ibu tersebut tidak mengeluh dan memikirkan kondisi anaknya yang sedang di opname, akan tetapi ibu tersebut terus bersyukur bahwa anaknya masih bisa diberi kesempatan untuk bernafas. Artinya ibu tersebut masih mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah dalam sekecil harapan dan ditengah konsidi seperti apapun. Kemudian apa yang terjadi? Anaknya bisa sehat kembali dan semua atas izin dan karunia Allah Ta’ala.

Begitu juga dalam kehidupan sehari-hari, bersyukur ketika bangun pagi masih diberi kesempatan untuk hidup, ketika anak nangis jangan langsung marah tapi hadirkan rasa syukur, dari pada anak tidak pernah nangis sama sekali. Ketika lihat air ucapkan rasa syukur, dan cari setiap celah untuk bersyukur, karena bersyukur merupakan samudra yang tiada bertepi. Jangan mencari penyakit yang membuat kita kufur kepada nikmat Allah Ta’ala.

Allah berfirman Allah dalam Al-Qur’an yang artinya: “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.” (QS. An-Nahl: 114)

Semoga kita memposisikan diri untuk menjadi hamba yang bersyukur atau ‘abda syakuro’. Bersyukur atas nikmat Allah Ta’ala, nikmat yang besar atau yang kecil. Karena setiap nikmat itu bersumber dari Allah tanpa harus dikomplain atau dikufuri, Allahu a’lam bishowab.

(KH. Abdullah Gymnastiar)

 

Bagi Jama’ah sekalian yang tertarik untuk berkontribusi terhadap syiar dakwah dan wakaf untuk pembangunan sarana ibadah & belajar santri, bisa menyalurkannya melalui rekening berikut:

Bank Syariah Indonesia (BSI) 9255.373.000 an Yayasan Daarut Tauhiid