Taubat Adalah Jalan Kembali Pada Allah Ta’ala
DAARUTTAUHIID.ORG | Sebagai manusia, kita tidak pernah terlepas dari kesalahan. Kadang kesalahan itu dilakukan dengan sengaja, kadang tanpa disadari. Ada yang terjadi karena kelemahan diri, ada pula yang muncul akibat keadaan mendesak. Namun, sekecil atau sebesar apa pun dosa yang pernah kita lakukan, itu seharusnya menjadi titik balik untuk merenung, menyesal, lalu kembali kepada Allah Ta’ala dengan taubat yang tulus.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Setiap anak Adam pasti pernah berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah mereka yang bertaubat.” (HR. Tirmidzi).
Pesan ini menegaskan bahwa kesalahan adalah bagian dari sifat manusia, namun yang membedakan orang beriman adalah kemauannya untuk memperbaiki diri. Imam Al-Ghazali juga menjelaskan bahwa taubat merupakan amalan hati yang membersihkan jiwa dari dosa. Dengan taubat, seorang hamba mendekatkan diri kembali kepada Allah setelah menyesali perbuatan maksiat yang dilakukan.
Allah Ta’ala berfirman dalam surah At-Tahrim ayat 8:
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai…” (QS. At-Tahrim: 8).
Ayat ini menegaskan pentingnya taubat nasuha, yaitu taubat yang benar-benar tulus dan disertai tekad kuat untuk tidak mengulangi dosa.
Salah satu bentuk nyata dari taubat adalah melaksanakan shalat sunnah taubat. Shalat ini dikerjakan dua rakaat, diawali dengan niat dan diakhiri salam, sebagaimana shalat wajib lima waktu. Sebelum shalat, hendaknya bersuci dengan wudhu, kemudian berniat:
Ushollii sunnatat taubati rok’ataini lillaahi ta’aalaa
(“Aku berniat shalat sunnah taubat dua rakaat karena Allah Ta’ala”).
Setelah itu, lakukan shalat sebagaimana shalat lainnya hingga salam.
Amalan Setelah Shalat Taubat
Setelah menunaikan shalat taubat, seorang muslim dianjurkan memperbanyak amal kebaikan, khususnya bersedekah. Sedekah menjadi salah satu amalan yang paling besar perannya dalam menghapus dosa. Allah menegaskan dalam surah Thaha ayat 82:
“Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertobat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar.”
Mengubah Kesalahan Menjadi Pelajaran
Taubat bukan hanya sebatas penyesalan, tetapi juga tekad untuk memperbaiki kualitas diri. Mengakui kesalahan, tidak mengulanginya, dan terus memperbanyak amal saleh adalah bukti nyata penghambaan seorang hamba.
Semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan kita hidayah untuk kembali kepada-Nya, mengampuni dosa-dosa kita, serta menjadikan kita hamba yang senantiasa istiqamah di jalan-Nya. (Arga)