Tauhiid Jalan Mengenal Allah

Setiap makhluk yang hidup di dunia ini pasti ada peciptanya. Manusia sebagai makhluk harus mengenali dirinya untuk mengenal siapa Tuhannya. Jika manusia sudah mengenal Tuhannya maka ia akan mengenal untuk siapa dan apa tujuan hidupnya. Salah satu jalan untuk mengenal sang pecipta adalah melalui ilmu tauhid.

Ilmu tauhid merupakan dasar atau pokok dari syariat Islam yang paling agung dan hakikat Islam yang paling besar. Ilmu yang mempelajari tentang Pencipta makhluk dan bagaimana cara yang benar dalam beribadah kepadanya. Inilah ilmu yang paling tinggi.

Selain itu, arti tauhid juga dipahami sebagai sikap meyakini bahwa Allah Maha Suci yang tidak memiliki kekurangan sedikit pun, tidak seperti yang dimiliki oleh makhluk hidup ciptaannya. Bukan hanya itu, mempelajari arti tauhid juga termasuk meyakini kebenaran seluruh ajaran Allah yang diturunkan dan disebarkan oleh para Rasulnya.

Mengenal Keesaan Allah dalam penamaan dan pensifatan yang diberikan kepada Allah. Seperti Allah Maha Mendengar, Allah Maha Melihat, Allah Maha Mengetahui sesuai dengan keagungan. Kemudian mengenal Allah melalui alam semesta dan segala peciptaannya, sebagaimana Allah berfirman:

sesunggunya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) ” Ya tuhan kami, tiadalah engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci engkau maka peliharalah kami dari siksa api neraka”. (QS. Ali-Imran: 190-191).

Adapun tujuan mengenal Allah untuk mengenali hakikat keberadaan hidup ini yang sesungguhnya, jika seseorang telah menemukan makna dan hakekat dari hidupnya maka ia akan senantiasa dalam kebahagiaan, selain itu juga timbul-lah keimanan dan ketauhidan yang kuat dalam diri seseorang.

Orang yang mengenali Allah, dengan benar adalah orang yang mampu mewarnai dirinya dengan segala macam bentuk ibadah. Kita akan mendapatinya sebagai orang yang rajin sholat, pada saat yang lain kita dapati ia senantiasa berzikir, tilawah, pengajar, mujahid, pelayan masyarakat, dermawan, dan lain-lain. Tidak ada ruang dan waktu ibadah kepada Allah, kecuali dia ada di sana.

Puncak ilmu adalah mengenal Allah. seseorang dikatakan sukses dalam belajar atau menuntut ilmu apabila dia semakin mengenal Allah dan semakin dekat pada Allah. Jadi, percuma sekolah tinggi, gelar prestisius segudang, harta melimpah dan jabatan melangit bila itu semua tidak menjadikannya semakin dekat, semakin kenal dan semakin taat pada Allah. Wallahu a’lam bishowab. (Shabirin)

daaruttauhiid.org