Urgensi Mempelajari Sejarah

DAARUTTAUHIID.ORG Sejarah adalah ilmu yang berharga bagi kita umat Islam. Dalam Al-Qur’an, selain perintah dan larangan, sepertiga kontennya adalah kisah-kisah umat terdahulu.

Lewat sirah nabawiyah, kita mengenal kisah kehidupan Rasulullah dan sahabat-sahabatnya. Pelajaran sejarah di sekolah mengajarkan kita asal-usul peradaban Islam, dan bagaimana kita yang lahir di Indonesia bisa mengenal ajaran Islam.

Mempelajari sejarah lebih dari sekedar mengetahui dan menghafal peninggalan-peninggalan terdahulu, tahun terjadinya suatu peristiwa, atau nama-nama tokoh pahlawan.

Dalam sejarah terkandung hikmah-hikmah berharga yang jika didalami dapat memperbaiki kehidupan kita. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

“Sungguh, pada kisah mereka benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal sehat. (Al-Qur’an) bukanlah cerita yang dibuat-buat, melainkan merupakan pembenar (kitab-kitab) yang sebelumnya, memerinci segala sesuatu, sebagai petunjuk, dan rahmat bagi kaum yang beriman.” (QS. Yusuf: 111)

Dari Al-Qur’an kita membaca bagaimana pribadi Nabi Adam yang bersegera meminta ampunan kepada Allah setelah ia melanggar larangan memakan buah khuldi.

Melalui sejarah peradaban Islam, banyak tokoh-tokoh dengan sifat teladan selain Rasulullah, dari sahabat Umar Bin Khattab yang pemberani hingga Muhammad Al Fatih sang penakluk konstantinopel yang terampil dalam banyak ilmu. Dari pahlawan-pahlawan nasional seperti Jendral Sudirman, kita belajar pentingnya memiliki sifat cinta tanah air.

Sebaliknya, dalam sejarah juga terdapat contoh-contoh tidak baik yang tidak patut ditiru. Melalui sejarah, kita diperingatkan kesalahan-kesalahan terdahulu yang harus dihindari dalam kehidupan sekarang. Al-Qur’an menceritakan kesombongan Fir’aun dan kekikiran Qarun.

Sejarah Indonesia juga menceritakan kekejaman dan intoleransi yang merajalela ketika Nusantara dijajah Belanda dan Jepang. Kita mengkaji kisah-kisah tersebut agar akhlak kita tidak buruk seperti mereka. Rasulullah bersabda:

“Seorang mukmin itu tidak akan terperosok ke dalam lubang yang sama dua kali.” (HR. Al-Bukhari).

Dengan mempelajari sejarah, kita akan memahami berbagai sunnatullah atau ketentuan-ketentuan Allah. Al-Qur’an surah Ali-Imran ayat 26 disebutkan bagaimana Allah mempergilirkan kekuasaan.

Pemberian dan pencabutan kekuasaan adalah ketentuan Allah, sebagaimana terlihat dalam sejarah, kerajaan-kerajaan seperti Romawi dan Dinasti Andalusia berdiri dan terjatuh seiring perkembangan zaman. Jadi lewat sejarah, kita bisa merenungi tanda-tanda kekuasaan Allah. Wallahu a’lam bishowab.

Kontributor: Kemas

Redaktur: Wahid Ikhwan

___________________________________

DAARUTTAUHIID.ORG