Urgensi Pendidikan Penjagaan Lingkungan bagi Siswa dalam Perspektif Islam
DAARUTTAUHIID.ORG | Pendidikan lingkungan menjadi kebutuhan mendesak dalam menghadapi berbagai persoalan ekologis modern, seperti pencemaran, penurunan kualitas air dan udara, hingga krisis iklim. Dalam perspektif Islam, kesadaran ekologis telah lama menjadi bagian penting dari ajaran agama.
Islam menempatkan manusia sebagai khalifah fil ardh, yaitu pengelola bumi yang diberi amanah untuk menjaga, memelihara, dan tidak melakukan kerusakan. Konsep ini menunjukkan bahwa tanggung jawab terhadap lingkungan bukan sekadar tuntutan sosial, tetapi juga kewajiban spiritual.
Alam dipahami sebagai salah satu bentuk ayat-ayat kauniyah yang mencerminkan kebesaran Allah. Dengan demikian, pendidikan lingkungan bagi siswa memuat nilai teologis yang kuat. Allah secara tegas melarang perusakan bumi, sebagaimana termaktub dalam QS. Al-A’raf ayat 65:
“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.”
Ayat ini menjadi dasar moral bahwa segala bentuk kerusakan ekologis, mulai dari pemborosan sumber daya hingga pencemaran, merupakan pelanggaran terhadap ajaran agama.
Pendidikan lingkungan juga berkaitan erat dengan pembentukan akhlak. Perilaku menjaga lingkungan merupakan bagian dari manifestasi keimanan. Mengintegrasikan nilai-nilai ini ke dalam proses pendidikan membantu siswa memahami bahwa tindakan ekologis bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi juga ekspresi etika dan moralitas Islam.
Selain itu, Islam mengenal konsep keberlanjutan (sustainability). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam mencontohkan pentingnya menanam pohon dan merawat tanaman, bahkan menjanjikan pahala yang terus mengalir bagi siapa pun yang menanam pohon yang manfaatnya dirasakan makhluk hidup lain.
Prinsip ini dapat menginspirasi siswa untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan melalui tindakan sederhana namun berdampak jangka panjang.
Dalam konteks pendidikan, nilai-nilai penjagaan lingkungan dapat diintegrasikan melalui pembelajaran kurikuler dan kegiatan sekolah. Program penghijauan, pengelolaan sampah, dan pembiasaan hidup bersih menjadi sarana efektif untuk menumbuhkan kesadaran ekologis.
Oleh karena itu, pendidikan lingkungan dalam perspektif Islam memiliki urgensi tinggi karena berkontribusi pada pembentukan generasi yang beriman, berakhlak, dan bertanggung jawab sebagai khalifah di bumi. (Arga)
