Urgensi Tarbiyah Dalam Membina Akhlak Generasi Islam

DAARUTTAUHIID.ORG | Pendidikan merupakan fondasi utama dalam membentuk kepribadian manusia. Namun, pendidikan tidak hanya berhenti pada ranah intelektual semata, melainkan juga mencakup pembinaan moral dan spiritual.

Dalam konteks Islam, pendidikan tarbiyah hadir sebagai konsep integral yang menekankan keselarasan antara ilmu, iman, dan amal. Salah satu tujuan paling mendasar dari tarbiyah adalah membina akhlak mulia yang menjadi cerminan kesempurnaan seorang Muslim.

Kata tarbiyah berasal dari bahasa Arab rabba–yurabbi–tarbiyah yang berarti mendidik, memelihara, dan menumbuhkembangkan. Konsep ini mengandung makna bahwa proses pendidikan bukan sekadar transfer pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan potensi fitrah manusia agar berkembang sesuai dengan tuntunan Allah Ta’ala.

Dalam konsep tarbiyah, terdapat tiga aspek penting yang saling melengkapi. Pertama, tarbiyah berfungsi sebagai proses penyucian jiwa (tazkiyatun nafs), yakni mengarahkan hati agar terbebas dari sifat-sifat tercela sekaligus menumbuhkan sifat-sifat terpuji. Melalui penyucian jiwa, peserta didik diarahkan untuk memiliki hati yang bersih sebagai landasan munculnya perilaku baik.

Selain itu, tarbiyah juga mencakup proses pengajaran ilmu (ta’līm), yang membekali individu dengan pengetahuan yang bermanfaat, tidak hanya sebatas pengetahuan duniawi tetapi juga ilmu agama yang dapat menuntun hidup.

Namun, ilmu tanpa pengamalan akan kehilangan makna, sehingga tarbiyah menekankan pentingnya pembiasaan amal (tadrīb), yaitu melatih individu agar mampu menerapkan ilmu yang telah diperoleh dalam kehidupan nyata.

Urgensi Tarbiyah dalam Membina Akhlak

Pertama, Akhlak sebagai inti pendidikan Islam
Rasulullah menegaskan bahwa diutusnya beliau ke dunia adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia (innamā bu’itstu liutammima makarimal akhlāq). Ini menandakan bahwa pendidikan Islam, melalui tarbiyah, harus memprioritaskan pembinaan karakter dan moral.

Kedua, Menghadapi krisis moral modern
Di era globalisasi, tantangan moral semakin kompleks: degradasi etika sosial, gaya hidup konsumtif, hingga pergaulan bebas. Tanpa tarbiyah yang kokoh, generasi muda mudah terbawa arus negatif. Tarbiyah hadir sebagai benteng yang menanamkan nilai kejujuran, tanggung jawab, disiplin, dan kepedulian.

Ketiga, Keselarasan antara ilmu dan amal
Pendidikan modern sering kali hanya menekankan aspek kognitif, sementara dimensi afektif dan spiritual kurang diperhatikan. Tarbiyah menyinergikan ketiganya sehingga ilmu yang diperoleh tidak berhenti di kepala, tetapi membentuk perilaku yang bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat.

Pada intinya ialah Pendidikan tarbiyah merupakan kebutuhan mendesak dalam membina akhlak generasi bangsa. Tarbiyah tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menanamkan nilai-nilai yang membentuk karakter mulia. (Arga)