Wasiat Luqman Kepada Anaknya dalam Al Quran

DAARUTTAUHIID.ORGSalah satu kisah yang disebutkan dalam Al-Quran ialah kisah seorang lelaki yang bernama Lukmanul Hakim. Ibnu Katsir menyampaikan bahwa nama panjang Luqman yaitu Luqman bin Unaqa bin Sadun.

Sedangkan secara fisik mengatakan bahwa Luqman adalah seorang laki-laki berwarna kulit hitam dan berbibir tebal.

Kisah Lukmanul Hakim dengan anaknya begitu fenomenal dalam Al-Qur’an, yaitu berupa perintah kebaikan atau larangan dari keburukan yang disertai janji atau larangan.  

Luqman memanggil atau menyebut anaknya dengan penuh rasa kasih sayang, jauh dari sifat kasar, kekerasan, dan kemarahan.

Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Quran dengan kalimat: “Ya bunayya”, yang bertujuan untuk membuka hati seorang anak agar mendapat manfaat yang sempurna.

Wasiat Luqman ke anaknya merupakan wasiat besar dan penting, yaitu wasiat untuk memelihara akidah untuk tidak menyekutukan Allah Ta’ala dan membangun akhlak yang baik. Wasiat ini adalah perkara yang paling penting dalam hidup seseorang.

Nasihat ini pun akan menjadi fondasi agama dalam beragama, agar terhindar dari perbuatan syirik, jangan menyekutukan Allah Ta’ala dalam kekuasaan, rezeki, dan berbagai nikmat lainnya.

Luqman menerangkan kepada anaknya bahwa menyekutukan Allah adalah perbuatan yang zalim dan dosa besar. Ada hikmah dari kisah Luqman yang bisa diambil bagaimana dalam mendidik anak, di antaranya ialah:

  • Mendidik anak harus dengan cara lemah lembut dan penuh rasa kasih sayang
  • Pendidikan pertama bagi anak ialah menanamkan akidah yang kuat
  • Menanamkan budi pekerti yang baik
  • Menanamkan kebiasaan beribadah kepada Allah Ta’ala.
  • Menanamkan sifat rendah hati dan menjauhi sifat angkuh dan sombong.

Dalam Al-Quranul Karim di surat Luqman ayat 12 yang berbunyi:

“Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu, “Bersyukurlah kepada Allah! Dan barangsiapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya, Maha Terpuji.”

Semoga dengan mengetahui kisah Lukmanul Hakim sebagaimana disebutkan dan diabadikan dalam Al-Qur’an, kita bisa mengambil hikmah yang begitu mahal, sehingga menjadikan pelajaran dan pedoman dalam hidup kita. (Arga)

Redaktur: Wahid Ikhwan


DAARUTTAUHIID.ORG