Rumus Ketenangan Hati menurut Aa Gym

KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), siapa yang tidak mengenal sosoknya yang bersahaja, lembut, santun dan setiap ucapannya selalu mengandung zikir? Sebagai Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid (DT) yang dikenal masyarakat luas, Aa Gym selalu berupaya menjadi teladan yang baik agar setiap yang ia lakukan menjadi amal jariyah di dunia dan akhirat.

Saat mengisi Kajian Ma’rifatullah yang digelar setiap pekan, pada Kamis (18/1), Aa Gym menyampaikan tausiahnya. Jika hati menyakini Allah selalu menyaksikan setiap apa yang kita lalukan, meyakini bahwa Allah Maha tahu diri kita yang sebenarnya, maka dalam hidup ini hanya akan terjadi dua hal. Pertama, kita akan menjadi sulit untuk berbuat maksiat. Kedua, kita akan ikhlas dalam taat.

Namun terkadang yang sering terjadi, hati beriman kepada Allah, tapi mulut masih sering membuat tandingan-tandingan selain Allah. Seharusnya hati dan lisan tetap bersinergi, bahwa sumber keselamatan, sumber kebahagiaan, sumber kemuliaan, sumber rezeki, sumber karunia, sumber kedudukan, semua hanya Allah yang punya, sedangkan makhluk hanya sebagai jalan.

“Kita tidak boleh mengatakan, ‘Duh untung ada anjing yang menggonggong, jadi kita selamat.’ Tidak benar ini, anjing menggonggong hanya syariatnya saja, yang menggerakkan anjing tetap Allah,” jelas Aa Gym.

Selain itu, Aa Gym menguraikan, sebagai seorang yang beriman, sudah seharusnya segala urusan dalam hidup harus menjadi zikrullah dan jalan untuk lebih dekat kepada Allah. Jika diberi kelebihan jangan ujub, dan jika diberi kekurangan jangan minder. Terima saja, karena semua adalah milik Allah. Yang menurut manusia cacat dan kurang, boleh jadi itu adalah cara Allah melindungi hamba-Nya dari kesombongan, dari ujub dan dari kemaksiatan.

Aa Gym juga memberikan rumus ketenangan hati, yakni jika melihat kelebihan orang lain jangan iri, karena semua hanya milik Allah. Dan jika melihat kekurangan orang lain jangan menghina, karena boleh jadi orang yang memiliki keterbatasan dalam dirinya, justru memiliki kemuliaan disisi Allah SWT dibandingkan  orang yang merasa sempurna.

“Jika kita ingin merasakan nikmatnya iman, kuncinya adalah zikrullah. Seharusnya kita ingat Allah bukan hanya saat melihat langit. Paling nikmat dalam hidup ini adalah mengagumi Allah dengan melihat ciptaannya, betapa Maha Kuasanya Allah yang telah menciptakan alam semesta beserta isisnya. Melihat makhluk ingat Allah, melihat buah-buahan ingat Allah, melihat makanan ingat Allah, itu yang seharusnya kita lakukan sehari-hari, kagum dengan kebesaran Allah,” jelas Aa Gym.