Aa Gym: Apa yang Membuat Kita Susah Fokus?

DAARUTTAUHIID.ORG | Orang yang banyak berzikir itu luar biasa akan diberikan keutamaan. Membaca Al-Quran itu dzikrullah. Sholat juga dzikir, shalat yang paling bagus itu cirinya yang paling banyak dzikirnya.

Banyak di antara kita sholat tapi belum tentu dzikrullah. Walaupun badan menghadap kiblat, berwudhu bahkan tidak jarang mulut menyebut nama Allah, namun hati tidak ingat ke Allah.

Ketika menyebut “Allahu akbar” belum tentu ingat ke Allah. Baru menyebut nama Allah, tapi belum mengingat Allah. Menyebut Astaghfirullah, tetapi hatinya tidak ke Allah.  

Sholat yang harusnya fokus, malah tidak fokus, tapi main game malah fokus, nonton sepak bola fokus. Kata siapa sholat khusyuk itu berat, padahal kita sering khusyuk kecuali sholat. Nonton bola, kuatnya luar biasa, padahal tidak berefek sama sekali sama diri kita.

Jika ingin mengetahui bagaimana posisi kita di hadapan Allah, maka sederhana sekali melihatnya; bagaimana kedudukan Allah di hati kita?

Kalau kita meyakini bahwa semua ada dalam genggaman Allah, yang mengurus, mengetahui, dan menentukan, maka sudah tentu sulit bagi kita untuk melupakan Allah. Kita selalu menghadirkan Allah di dalam hati. Bagaimana mungkin seorang hamba bisa melupakan Allah, sedangkan yang ia lihat adalah ciptaan Allah?

Firman Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 35 yang artinya:

“Sungguh, laki-laki dan perempuan muslim, laki-laki dan perempuan mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”

Kita bisa berbicara, berpikir, nafas, udara, hujan yang diturun, dingin, panas, dan semuanya yang ada di dalam dunia ini merupakan karunia Allah, yang seharusnya membuat kita dzikir kepada Allah.

Begitu juga ketika kita sakit, mengucapkan doa sebagai bentuk dzikir dan permohonan pertolongan Allah Taala yang maha penyembuh, seperti dzikir berikut:

“Alloohumma ‘aafinii fii badanii. Alloohumma ‘aafini fi sam’ii. Alloohumma ‘aafinini fi bashorii Alloohumma innii a’uudzubika minal kufri wal faqri, wa a’uudzubika min’adzaabil qobri, laa ilaaha ilaa anta.”

“Ya Allah, sehatkan badanku; Ya Allah, sehatkan pendengaranku; Ya Allah, sehatkan penglihatanku. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran; ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur. Tiada Tuhan kecuali Engkau.” (KH. Abdullah Gymnastiar)