Aa Gym: Beginilah Akhlak Nabi Kepada Orang Lain

DAARUTTAUHIID.ORG | Kalau seseorang sudah bertemu dengan Rasullulah Shallallahu ‘alaihi wassalam dalam mimpi maka seseorang itu seharusnya selalu mengingat bahwa ia adalah bagian dari orang yang disukai oleh Rasullulah. Maka setiap tindakan dan ucapannya senantiasa hati-hati dalam mengikuti akhlak Rasul juga.

Rasullulah begitu sangat mulia akhlaknya, beruntunglah orang-orang yang pernah bertemu dengan Rasullulah. Siapapun yang bertemu dengan Rasul pasti akan diperlakukan dengan sangat baik, tutur katanya yang lembut, senyumnya yang begitu indah, menoleh secara utuh di depan orang, mengasongkan tangan lebih dulu dan tidak melepasnya sebelum orang tersebut melepasnya.

Selain itu Rasullulah kerap kali membuka pakaiannya untuk dijadikan alas buat orang lain, senantiasa menyimak setiap kali orang lain berbicara, Rasullulah tidak banyak berbicara, akan tetapi menghargai orang yang sedang berbicara. Intinya Rasullulah senantiasa memberikan perhatian yang serius kepada orang lain.

Kalau Nabi menyaksikan sesuatu yang lucu, maka ia tersenyum dan tidak ketawa secara terbahak-bahak. Mendengar berita atau sesuatu yang menakjubkan maka ia ikut kagum, dan jika mendengar sesuatu yang sedih juga ikut perhatin. Begitulah cara Rasullulah Shallallahu ‘alaihi wassalam merespon orang lain.

Berbeda dengan kita merespon orang lain, kalau ada orang yang melucu, kemudian hal tersebut tidak lucu, kita malah meledek dan tidak menghargai orang lain. Kalau ada orang yang sedang bangga, kita cenderung merespon dengan meremehkan dan menyepelakan orang lain.

Rasullulah Shallallahu ‘alaihi wassalam juga dikenal sangat memuliakan tamu, menjamu tamu dengan layanan terbaik, kalau tamu pulang, diantarkan pulang hingga di depan pintu, baru berbalik badan jika tamu tersebut sudah benar-benar pergi.

Dalam sebuah hadits Rasullulah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda yang artinya:

“Sesungguhnya orang yang berakhlak baik dalam memuliakan tamu, akan mendapat derajat kemuliaan orang yang banyak berpuasa dan mendirikan salat sunnah.” (Hadits Shahih)