Aa Gym: Bersandar dan Mohon Pertolongan Hanya kepada Alloh
DAARUTTAUHIID.ORG | Sebahagian besar orang-orang di dunia ini ingin menjadi orang kaya. Pertanyaanya siapa yang maha kaya dan pemberi kekayaan itu? Maka tidak satu pun yang mampu memberi kekayaan itu sendiri selain Alloh Ta’ala.
Semua apa yang ada dilangit dan dibumi merupakan milik Alloh dan dan berada dalam kekuasaannya. Alloh berikan kepada siapa yang ia kehendaki, Alloh tahan dari siapa yang ia kehendaki, dan Alloh ambil juga dari siapa yang ia kehendaki.
Jadi kalau kita menginginkan rezeki, maka satu-satunya yang mesti ingat adalah Alloh, bukan orang lain. Karena orang lain tidak akan mampu membantu kita, jika Alloh tidak menghendaki. Kalau kita berharap dan bersandar pada pertolongan manusia, maka kita pasti akan kecewa, karena manusia lain juga belum tentu membantu diriya sendiri.
KarenSelain kita diminta untuk berusaha dan bekerja keras, kita juga dianjurkan untuk mohon pertongan kepada Alloh, sebagaimana dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAllohu a’alaihi wassalam bersabda: “Ihrish ala maa yanfa’uka wasta’in billahi wa la ta’jiz,”. Yang artinya: “Bersemangatlah dalam melakukan hal yang bermanfaat untukmu, dan minta tolonglah kepada Alloh, serta janganlah engkau malas,”.
Oleh karena itu, yang perlu kita bangun terlebih dahulu adalah konsep keimanan kepada Alloh, bahwa kalau sudah menghendaki rezeki kita pasti akan sampai dan tidak akan bisa siapa pun yang menghalanginya. Kemudian kita juga harus memahami sesuatu yang terbaik bagi kita menurut Alloh, bukan baik menurut kita sendiri.
Misalkan, apakah kekayaan itu bagi kita? belum tentu, banyak juga yang menjadi ketika kekayaan itu diberikan kepada seseorang. Apakah ketidakpunyaan itu juga menunjukan bahwa kita itu adalah orang yang hina dan tidak mulia? Belum tentu juga, banyak juga orang yang berada dalam tidak punya, tetapi membuat ia bersyukur dan dekat dengan Alloh Ta’ala.
Kita pernah mendengar salah satu kisah dari sahabat Nabi, ia meminta agar diberikan kekayaan dengan diperbanyak kambingnya, akhirnya dengan kekayaan itu lupa kepada Alloh, sampai-sampai ia meninggalkan sholatnya dan meninggalkan kewajibannya. Padahal yang memberikan kekayaannya tersebut adalah Alloh Ta’ala. (KH. Abdullah Gymnastiar)