Aa Gym: Ciri-ciri Akhlak Rasulullah

DAARUTTAUHIID.ORGNabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam diutus ke dunia untuk menyempurnakan akhlak melalui ajaran Islam. Rasulullah punya akhlak mulia yang patut dijadikan tuntunan kita semua. Ada empat ciri akhlak Rasulullah, yang menurut hadits, siapa pun yang memilikinya akan diharamkan tersentuh api neraka.

Rasulullah seorang yang hayyin, pribadinya sangat tenang, teduh, kalem baik lahir maupun batin. Sikap dan tutur katanya sangat terpelihara, penuh pertimbangan yang matang. Kalau ada masalah, beliau tetap tenang dan terkendali. Sebaliknya ada orang yang labil, grasak-grusuk, mudah tersulut sehingga mudah diakali orang lain, dan kalau ada masalah reaktif secara emosional.

Mengapa demikian? Kuncinya beliau senantiasa berdzikir mengingat Alloh. Jika hati selalu berdzikir, maka Alloh memberikan ketenangan, kejernihan dalam berpikir, dan kemampuan menjaga diri dari hawa nafsu.

Kedua, Rasulullah seorang yang layyin. Beliau lembut, sangat sopan santun didalam bertutur kata dan bertindak. Tidak ada dusta, dzolim, kasar, kotor, dan kesia-siaan dalam perkataannya. Demikian juga ketika ada sahabat yang menanyakan sesuatu, beliau menjawab tanpa membuatnya merasa digurui. Soalnya ada orang yang merasa lebih tinggi ketika memberi tahu, jadi nada bicaranya merendahkan dan tidak enak didengar.

Kelembutan lahir dari kasih sayang. Rasulullah amat penyayang, sangat empati, dan sangat menginginkan keimanan bagi yang lain. Kepada orang yang beriman, beliau sangat penyayang.

Ketiga, Rasulullah seorang yang Qarib. Beliau dalam berinteraksi penuh keakraban. Para sahabat kangen untuk berjumpa Rasulullah. Mengapa? Karena Rasulullah didalam bergaul senantiasa mengistimewakan, memberikan fokus pikiran, hati, sikap seperti kaca pembesar.

Para sahabat merasa dirinya orang yang paling spesial, karena Rasulullah memberi perhatian spesial dan tulus. Kalau orang bercanda, beliau tersenyum. Kalau orang bercerita soal dunia, selama tidak menyangkut maksiat, beliau mengapresiasi.

Qarib adalah buah dari tawadhu, rendah hati. Rasulullah berwibawa, tapi tidak membuat orang takut, malah sebaliknya membuat orang ingin mendekatinya dengan hormat.

Keempat, Rasulullah seorang yang sahlin. Rasulullah bukan orang yang ribet atau suka mendramatisir masalah. Beliau selalu membuat urusan lebih mudah dan memudahkan orang lain. Beliau tidak pendendam, sakit sulit, dan menyulitkan dalam urusan apapun dari jual beli hingga bertamu.

Hati yang qana’ah melahirkan pribadi sahlin. Dengan senantiasa merasa cukup dan tidak banyak keinginan, maka hidup terasa lebih sederhana. Mari jadikan empat ciri akhlak Rasulullah ini sebagai tolak ukur perilaku yang seharusnya kita miliki. Semoga Alloh mengolongkan kita memiliki akhlakul karimah. Wallahu a’lam bishowab.

(KH. Abdullah Gymnastiar)

Redaktur: Wahid Ikhwan

_____________________________________________________________

DAARUTTAUHIID.ORG