Aa Gym: Hati-Hati Jangan Sedikitpun Meremehkan Orang Lain

[DAARUTTAUHIID.ORG]- Jangan menganggap remeh orang lain, karena setiap orang yang Allah ciptakan memiliki bakat kemampuan yang berbeda, intelektual berbeda, IQ-nya berbeda, daya tahan tubuh yang berbeda, kondisi fisik, kondisi finansial, dan  beban pekerjaan yang berbeda.

Allah yang maha adil memberi kesempatan setiap orang menjadi dekat dengan Allah, ada yang bagus sekali shalatnya, shalatnya sangat berkualitas, karena waktunya juga luang, tapi ada yang waktunya sangat sedikit, karena tugas atau pekerjaannya sangat banyak, sehingga tidak sempat sholat sunnah, hanya salat fardunya. Namun,  betul-betul dijaga kualitasnya.

kita malah sebaliknya, waktu banyak dan salatnya tidak terjaga, kita juga tidak dikejar apa-apa, waktunya juga luang. Sebagian ada yang bekerja sebagai karyawan, yang waktunya dituntut untuk bekerja keras, untuk menafkahi keluarganya, untuk mencicil hutang ibu bapaknya.

Ada yang tahajudnya lama, ada juga yang tidak bisa karena dia jaga malam, tapi sambil jaga dia tidak lepas lisannya dari menyebut nama Allah. Dia tidak punya waktu cukup untuk tahajud, tapi dia selalu minta ampun kepada Allah, ada yang dekat kepada Allah dengan berbakti ke orang tua ada yang kuat shaum, ada yang dengan sedekahnya, dan seterunya.

Oleh karena itu, jangan meremehkan orang lain. Mungkin ada orang yang amalnya sedikit tapi air mata tobatnya kalau sudah sepertiga malam terakhir nangis. Tangisan yang betul-betul asli menangisi dosa.

Jadi kuncinya yang pertama, jangan risau dengan berbagai keterbatasan kita, maksimalkan saja potensi yang paling kita mampu. Dan yang kedua, jangan menganggap remeh orang lain, karena kita tidak tahu jangan-jangan orang tersebut berkedudukan di sisi Allah, karena punya amalan khusus.

Dalam Al-Quran yang mempertegas bahwa Allah Ta’ala membenci orang yang suka menghina atau meremehkan orang lain, yang artinya sebagai berikut:

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al Hujurat: 11). (Abdullah Gymnastiar)

_______________________

daaruttauhiid.org