Aa Gym: Hati-Hati Penyebab Bocornya Amal
DAARUTTAUHIID.ORG — Jangan seperti ember yang terus kita masukin air tetapi dibagian bawahnya bocor. Air adalah perumpamaan amal, apa yang membuat amal kita menjadi bocor? Sehingga amal kita kosong tidak menjadi apa-apa.
Yang membocorkan amal kita di antaranya ialah:
Pertama, mata yang tidak terjaga. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengingatkan sahabatnya, agar senantiasa untuk menjaga pandangan.
Nabi menganggap pandangan liar dan menjurus kepada lain jenis, sebagai suatu perbuatan yang akan mendekatkan seorang pada perbuatan zina.
Pada suatu kesempatan Rasulullah shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berpesan kepada Ali bin Abi Thalib:
”Hai Ali! Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya. Kamu hanya boleh pada pandangan pertama, adapun yang berikutnya tidak boleh”. (HR. Ahmad, Abu Daud dan Turmidzi).
Kedua, telinga yang tidak dijaga. Fungsi pendengarannya pun harus dijaga sedemikian rupa agar tidak membawa rnanusia pada kecelakaan.
Bagaimana tidak, pendengaran termasuk gerbang bagi hadirnya informasi yang akan menentukan kualitas akhlak kita, baik ataukah buruk.
Ini artinya, kita tidak boleh sembarangan mendengar. Kita harus sangat terampil dalam memilah dan memilih mana suara yang boleh masuk ke telinga dan mana yang tidak boleh.
Ketiga, mulut yang tidak dikenadalikan. Kurangi bicara kecuali untuk hal-hal yang baik dan benar.
Kalau kita merasa yakin bahwa sesuatu yang kita sampaikan adalah sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi orang lain, maka bicara. Maka efek atau dampak dari bicara kita harus dipikirkan dengan matang.
Terakhir, menjaga hati. Penting bagi kita untuk fokus menjaga kebersihan hati dari berbagai penyakit yang bisa merusaknya.
Jika hati kita kotor, maka tidak optimal juga anggota tubuh yang lainnya. Sebagaimana diwasiatkan Rasulullah saw:
“Sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal darah. Jika segumpal darah itu baik maka baiklah seluruh tubuh. Namun, jika segumpal darah itu rusak maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah segumpal darah itu adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Betapa banyak manusia yang celaka dalam hidupnya disebabkan kekotoran hatinya sendiri.
Misalnya dengki, tidak sedikit orang yang iri dan dengki kepada tetangganya lalu memaksakan hidup di luar kemampuannya.
Dia akan berutang ke mana-mana karena ingin menyaingi tetangganya. Wallahu a’lam bishowab. (KH. Abdullah Gymnastiar)
Redaktur: Wahid Ikhwan