Aa Gym: Ikhlas Berkorban, Jalan Menuju Allah

Tausiah KH. Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym yang disiarkan di berbagai kanal Youtube selalu menarik perhatian. Salah satu tausiahnya bertemakan pengorbanan menarik perhatian warganet.

Dalam tausiah tersebut Aa Gym mengatakan, pengorbanan Nabi Ibrahim membawa pelajaran tersendiri. Salah satunya bagaimana kemampuan diri menikmati pengorbanan dan menikmati keikhlasan. Dua kata ini, pengorbanan dan keikhlasan, tampaknya tidak bisa dilepaskan dari Nabi yang berpredikat ‘Kekasih Allah’ini. Karena pengorbanannya yang besar dan keikhlasannya yang sempurna, Nabi Ibrahim dimuliakan Allah dan semua orang beriman.

“Ada tiga jenis manusia dilihat dari perilakunya. Ada yang berbuat karena ingin mendapatkan, inilah jenis pekerja. Ada yang berbuat karena ingin menzalimi, inilah jenis penjahat. Dan ada yang semangat berkorban, inilah jenis pahlawan. Di antara tiga jenis manusia tadi, jenis terakhirlah yang mengangkat seseorang ke tempat terhormat,” katanya, Sabtu (11/7).

Pengorbanan, kata Aa Gym, hanya berarti di sisi Allah jika dilakukan dengan ikhlas. Kunci ikhlas adalah fokus. Artinya, amal yang kita lakukan hanya untuk Allah, tidak ada ruang pengharapan bagi selain Allah. Karena itu, orang ikhlas dipuji atau dicaci, dilihat atau tidak dilihat orang, amalnya tetap istiqamah. Tapi, konteks karena Allah jangan pula dijadikan legitimasi untuk memaksa seseorang. Apalah artinya ucapan “karena Allah” dilontarkan jika dalam hatinya ngedumel, tidak ikhlas. Hal ini akan berubah maknanya.

“Bagaimana kita menikmati pengorbanan untuk orang lain dengan hati ikhlas? Nilai seorang manusia tidak dilihat dari apa yang ia dapatkan, namun dari apa yang ia berikan. Semua yang Allah ciptakan memiliki manfaat. Cacing menggemburkan tanah, sapi memberikan susu dan daging, sayuran menjadi makanan bergizi, bahkan sampah dan kotoran yang jijik sekali pun bisa dimanfaatkan menjadi pupuk. Mana mungkin manusia yang Allah muliakan tidak bermanfaat? Saat kita tidak bermanfaat bagi yang lain, bahkan memberi mudharat, boleh jadi derajat kita (maaf) lebih rendah dari sampah.” kata Aa Gym. (Elga)