Aa Gym: Ikhlas Perlu Perjuangan

DAARUTTAUHIID.ORG | Dalam beramal ada orang yang niatnya tulus karena Alloh, ada juga yang niatnya karena mengharapkan penilaian dari orang lain.

Alloh Ta’ala berfirman yang artinya: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Alloh dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 5)

Salah satu godaan setan yang seringkali memerangkap manusia adalah godaan dalam niat ketika beramal. Berapa banyak di antara kita yang beramal baik, kemudian ketika ada orang yang memuji maka hati pun berbunga-bunga, pada akhirnya bisa saja mengotori hati.

Tanpa kita sadari bisikan setan merusak niat ke arah yang buruk. Tadinya tulus dan ikhlas beramal karena Alloh Ta’ala, menjadi berharap mendapat pujian atau sanjungan  dari manusia. 

Tidak jarang juga di antara kita yang awal melakukan kebaikan dengan tulus, namun karena ada orang lain yang menjelek-jelekkan kebaikan kita, merendahkan amal kebaikan kita, dan meremehkan perbuatan kita, membuat kita berhenti beramal kebaikan.

Ini dampak bagi orang-orang yang tidak memiliki ketulusan hati kepada Alloh Ta’ala dalam beramal, hingga terasa kesal dan amarah yang membuat dada terasa sesak . 

Kita yang sudah berniat dengan aman di awal, menjadi berbelok niatnya karena terpengaruh omongan orang lain.

Sahabatku, ternyata untuk menjadi pribadi ikhlas dalam beramal itu membutuhkan sebuah perjuangan. Tidak selesai hanya dengan  ucapan lisan saja bahwa kita sudah ikhlas, melainkan harus meresap ke dalam hati dan istiqomah.

Ketika dipuji orang lain ataupun diremehkan oleh orang lain, kita perlu selalu sadar bahwa dua keadaan tersebut sama-sama memberikan kesempatan bagi kita untuk berlatih, yaitu berlatih membangun dan memelihara keikhlasan.

Saat kita dipuji oleh orang lain maka kembalikan pujian tersebut kepada Alloh Ta’ala. Di saat direndahkan juga kita tetap berpegang teguh kepada Alloh Ta’ala. Inilah keindahan orang yang memiliki hati ikhlas; dalam situasi seperti apapun hanya Alloh Ta’ala saja yang memenuhi hatinya. Semoga kita termasuk hamba-hamba Alloh yang terampil menjaga keikhlasan dalam diri kita. (KH. Abdullah Gymnastiar)

Baca juga: Latihan Ikhlas