Aa Gym: Kita Seringkali Mengundang Keburukan

DAARUTTAUHIID.ORGTiada yang bisa menciptakan dan memelihara segala hal yang ada di dunia ini melainkan Alloh Ta’ala. Membuka dan menutupkan aib dan dosa-dosa kita, memuliakan dan menghinakan, memaafkan dan mengampuni dosa-dosa hambanya.

Alloh Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya:

مَآ اَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ ۖ وَمَآ اَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَّفْسِكَ ۗ وَاَرْسَلْنٰكَ لِلنَّاسِ رَسُوْلًا  ۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًا

“Kebajikan apa pun yang kamu peroleh, adalah dari sisi Allah, dan keburukan apa pun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu (Muhammad) menjadi Rasul kepada (seluruh) manusia. Dan cukuplah Allah yang menjadi saksi.” (QS. An-Nisaa: 79)

Dari ayat diatas yang perlu kita ingat dan renungi kembali adalah, bahwa tidak ada yang bisa membuat kita sengsara, tidak ada yang bisa membuat kita celaka, dan tidak ada yang bisa membuat kita resah atau gelisah melainkan datang dari keburukan diri kita sendiri.

Jangan pernah ada yang menganggap bahwa kita celaka oleh mahkluk-makhlak ghaib, sekalipun setan tidak akan bisa membuat kita celaka.

Setan hanya membisiki saja, mengajak kita untuk berbuat maksiat. Sedangkan yang menentukan pilihaannya adalah kita sendiri, apakah kita akan mengikuti ajakan setan atau kita menolaknya.

Alloh Ta’ala memberikan hati dan akal agar kita mampu untuk memilih yang baik dan yang buruk, yang benar dan yang salah.

Akan tetapi, yang membuat kesulitan ialah kita lebih fokus melihat keburukan orang lain sebagai ancaman bagi kita, daripada keburukan kita sendiri.

Padahal perumpamaan keburukan yang kita lakukan, baik sekecil apapun seperti kita menebar paku di jalan yang pasti akan kita lewati, artinya kita sendiri yang akan terluka pada waktunya karena akan menginjaknya.

Jika kita merasakan hidup lebih sulit dan lebih susah, hati kita lebih sering merasakan tidak bahagia, merasakan lebih banyak orang yang menyakiti kita daripada yang menyukai dan menyayangi kita, maka langkah terbaik yang mesti dilakukan adalah dengan muhasabah atau merenungi diri sendiri.

Sekecil apapun kesalahan dan dosa yang dilakukan, maka segeralah untuk bertaubat, agar Alloh melapangkan jalan dalam hidup kita ke arah yang lebih berkah dan baik. (KH. Abdullah Gymnastiar)

Redaktur: Wahid Ikhwan


DAARUTTAUHIID.ORG