Aa Gym: Memahami Rumus Kehidupan

[DAARUTTAUHIID.ORG]- Berbahagialah orang-orang yang senantiasa di dalam hatinya dipenuhi dengan cahaya hidayah Allah Ta’ala. Cahaya yang senantiasa akan membimbing seorang dalam melintasi gelapnya kehidupan dunia.

Jika kita mengingat masa-masa di sekolah dulu, maka pasti kita akan mengingat bahwa di sana kita banyak diajarkan mengenai berbagai macam rumus. Seperti rumus menghitung luas segitiga, lingkaran, segiempat, jajaran genjang, dan rumus lainnya. Pertanyaannya adalah untuk apa rumus-rumus itu diajarkan kepada kita?

Untuk memudahkan kita dalam memecahkan persoalan hitung-hitungan. Sehingga dikala kita diberikan soal dan jawabannya ternyata salah, maka yang salah bukan karena salah soalnya, akan tetapi karena kita salah menggunakan rumusnya.

Begitu juga dengan kehidupan ini. Kehidupan dunia merupakan rangkaian masalah demi masalah. Sedangkan rumus untuk memecahkannya masalah melalui petunjuk Allah yang Maha Kuasa, yaitu sebagaimana yang telah termaktum dalam Al-Quran dan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam.

Salah satu rumus kehidupan yang Allah Ta’ala yang ajarkan kepada kita dan telah termaktum dalam Al-Qur’an yang artinya:

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun”. Mereka Itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rohmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al Baqarah : 155-157)

Dalam ayat ini Allah Ta’ala  menjelaskan bahwa manusia akan bertemu dengan ujian hidup berupa masalah yang berkaitan dengan urusan makanan, rezeki, tetakutan, dan berbagai perasaan yang menggelisahkan.

Kunci untuk memecahkan masalah-masalah hidup kita adalah dengan bersabar. Apa itu sabar? Yaitu mengembalikan sesuatu kepada Allah Ta’ala. Melalui ucapan “Inna lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun”, “sesungguhnya kita adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada Allah kita akan kembali”. Kalimat ini harus diresapi ke dalam hati dan mewujudkannya daam bentuk tindakan.

Bahwasanya tidak satupun kejadian di dunia ini melainkan pasti ada dalam genggaman dan izin Allah Ta’ala, makasikap terbaik dalam menghadapinya ialah dengan berserah diri kepada Sang Penggenggam persoalan hidup. Berserah diri bukan berarti pasrah tanpa doa dan upaya. Akan tetapi ada wujud ikhtiar yang harus kita lakukan.

Marilah selalu memeriksa diri kita setiap kali menghadapi persoalan hidup. Sungguh yang berbahaya itu bukanlah persoalannya, akan tetapi salah menyikapi persoalan. Persoalan datang kepada kita atas izin Allah Ta’ala. Semoga kita menjadi orang yang senantiasa mendapatkan taufik dan hidayah Allah dalam menghadapi persoalan hidup. (KH. Abdullah Gymnastiar)