Aa Gym: Orang-Orang Dicabut Ketenangan Hidupnya oleh Alloh

DAARUTTAUHIID.ORG | Sahabat, tidak ada ketenangan dalam hidup maksiat dan dosa. Dosa itu seperti meminum air laut, semakin diminum maka semakin rasa asin. Dosa itu patomorgana, seakan-akan indah, padahal tidak ada keindahan di dalamnya.

Oleh karenannya mari kita baca hati ini dan lebih berhati-hati. Setiap pikiran, perkataan, dan tulisan kita sebelum dikeluarkan, lebih baik dipikir dahulu matang-matang. Pastikan hati kita lagi kondisi terbaik dan merasa enak, kalau hati kita merasa tidak enak, maka pandangan wajah kita juga tidak enak untuk dilihat.

Orang yang banyak berbuat dosa tidak akan pernah tenang hidupnya, karena tenang dan gelisah adalah pekerjaan Alloh Ta’ala. Alloh Ta’ala yang membolak-balikan hati. Kalau hati merasa tidak enak berarti ada sesuatu di hati atau dosa yang dilakukan.  Alloh Ta’ala berfirman dalam Al-Quran yang artinya:

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Rad: 28)

Dalam ayat lain Alloh Ta’ala juga berfirman:

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,  (Ingatlah) ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya), yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri. Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).” (QS. Qaf: 16-18)

Ketahuilah bahwa kita tidak pernah sendiri dalam hidup ini, di tempat sunyi maupun keramaian. Kita semua berada dalam pengawasan Alloh Ta’ala. kalau ada orang yang merasa kesepian dan bebas melakukan maksiat, berarti ia kurang zdikir dan merasa tidak diawasi oleh Alloh Ta’ala.

Oleh karenanya, kita harus serius untuk senantiasa memeriksa hati. Hati kita harus kita jadikan sebagai alarm. Kalau hati gelisah artinya itu sebuah alarm bahwa kita sedang bermaksiat kepada Alloh Ta’ala.

Karena orang yang senantiasa berbuat dosa atau maksiat cirinya hanya dua, di antaranya ialah merasa gelisah dan kedua takut ketahuan dengan orang lain. (KH. Abdullah Gymnastiar)