Aa Gym: Sedekah Secara Terang-terangan, Boleh
DAARUTTAUHIID.ORG — Bolehkan menampakan sedekah di hadapan orang lain? Jawabannya tergantung dan dikembalikan lagi kepada niatnya.
Kalau tujuannya untuk mensyiarkan Islam, memotivasi dan sebagai laporan pertanggungjawaban dalam sebuah lembaga, tentu sangat diperbolehkan.
Tapi ingat sedekah yang tersembunyi harus jauh lebih banyak dibandingkan yang terang-terangan.
Misalkan sedekah terang-terangannya 10 juta, tetapi sedekah yang tersembunyinya 1 miliar. Jangan sebaliknya, 1 juta yang diviralkan tetapi yang disedekahkan secara sembunyi hanya seribu.
Kemudian apabila seseorang meniatkan sedekahnya bukan karena Alloh pasti amalnya akan tertolak. Tidak akan menjadi pahala apabila niat sebuah amal tidak disandarkan pada Alloh Ta’ala, karena amal tergantung dengan niatnya.
Membiasakan diri untuk rajin bersedekah adalah kebiasaan yang baik. Kebiasaan yang dapat membentuk karakter dan takdir sesuai yang Alloh ridhoi.
Jika kita sangat mudah berinvestasi dunia seperti membeli emas atau tanah, kita pun harusnya sangat mudah bersedekah.
Bukankah sedekah merupakan investasi dunia akhirat? Investasi yang tidak akan merugi dan bersifat abadi. Bahkan ketika kita meninggal dunia pun, pahala sedekah (khususnya sedekah jariyah) akan terus mengalir.
Sedekah yang diumpamakan oleh Rasulullah, orang yang pelit itu seperti pakai baju besi, makin pelit maka makin sempit baju besi yang dipakai, artinya makin sempit hidup kita.
Sebaliknya ahli sedekah itu longgar baju besinya, artinya semakin bahagia seseorang itu. Salah jika kita merasa bahagia dengan apa yang kita miliki, semakin banyak tabungan maka semakin takut berkurang tabungannya dan semakin tidak bahagia, kita akan semakin sering menghitung-hitungnya.
Dalam sebuah disebutkan bahwa:
“Jauhilah sifat pelit, karena sesungguhnya yang membinasakan orang sebelum kalian adalah sifat pelit. Mereka diperintahkan untuk bersifat bakhil (pelit) maka merekapun bersifat bakhil, mereka diperintahkan untuk memutuskan hubungan kekerabatan maka merekapun memutuskan hubungan kekerabatan, dan mereka diperintahkan untuk berbuat dosa maka mereka berbuat dosa.” (HR. Abu Dawud)
Mulailah bersedekah tanpa harus menunggu memiliki banyak harta dan jangan ditunda-tunda. Jika sedekah itu diniatkan ikhlas karena-Nya semata, keberkahan hidup dalam bentuk material maupun spiritual akan kita peroleh. InsyaAlloh. (KH. Abdullah Gymnastiar)
Redaktur: Wahid Ikhwan