Adab Dalam Memberi Sedekah

Setiap Muslim sangat dianjurkan melakukan amal salih, salah satunya dengan bersedekah. Tak cukup hanya niat, Islam telah mengatur adab memberi sesuai syariat. Jangan sampai karena tak paham etika bersedekah, niat baik itu justru membawa petaka.

Sedekah merupakan suatu perbuatan yang sangat terpuji, di dalam Islam perbuatan tersebut merupakan hal yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad Shallahu ‘alaihi wassalam Karena dengan sedekah akan menimbulkan beberapa fadilah atau keutamaan dari Allah Ta’ala, bagi siapa saja yang melakukannya.

Oleh karena itu, dalam memperoleh kesempurnaan dan keutamaan dalam bersedekah maka harus diperhatikan adab-adabnya. Adapun hal yang harus diperhatikan dalam bersedekah yaitu:

1. Niatilah yang tulus penuh keikhlasan dalam bersedakah, tanpa mengharapkan imbalan atau pujian apa pun dari orang yang menerima sedekah.

2. Lakukan sedekah itu menurut kadar kemampuan, tanpa memaksakan diri.

Mengingat begitu besarnya hikmah dan pahala bersedekah, maka tetaplah bersedekah walaupun dalam keadaan miskin, meskipun yang disedekahkan sedikit. Hal yang lebih utama di sisi Allah, dari pada sedekah orang kaya bersedkah yang banyak namun timbul sifat keseombongannya.

3. Lakukanlah sedekah itu secara diam-diam agar tidak mengusik hati menjadi riya, kemudian juga dapat memadamkan kemarahan Allah.

4. Berikan sedekah kepada anggota keluarga lebih dahulu, sebab ini lebih utama. Kemudian berikan kepada kaum kerabat dekat, selanjutnya kepada orang lain.

5. Kemudian jangan sekali-kali mengungkit-ungkit sedekah yang telah diberikan pada orang lain, karena perbuatan tersebut menunjukan kerendahan Ahklaq. Hal ini ditegaskan Allah Ta’ala dalam Surat Baqarah ayat 264: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian.”

6. Bersedekah dari harta yang halal dan baik karena itu merupakan sebab diterimanya sedekah tersebut dan yang akan menghasilkan pahala, sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surah Al-Baqarah ayat 267,

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”