Benarkah Politik Itu Kotor?

DAARUTTAUHIID.ORGPolitik dalam bahasa Arab disebut dengan istilah siyasah. Hal ini telah banyak ditulis dalam buku yang bertema politik Islam oleh pemikir-pemikir Islam. Makna siyasah atau politik banyak diterapkan pada pengurusan terhadap banyak urusan.

Lalu istilah siyasah dipakai dalam pengaturan urusan-urusan manusia dan orang-orang yang terlibat dalam pengurusan itu disebut juga politikus (siyasiyun). Meskipun hari ini faktanya masyarakat memandang politik itu kotor.

Politik itu kotor atau tidak, bisa dipahami bagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam sendiri menggunakan kata politik (siyasah) dalam sabdanya:

“Adalah Bani Israil, mereka diurusi urusannya oleh para nabi (tasusuhumul anbiya). Ketika seorang nabi wafat, nabi yang lain datang menggantinya. Tidak ada nabi setelahku, namun akan ada banyak para khalifah”.

Dari kalimat di atas jelas bahwa politik atau siyasah itu memiliki makna mengurusi urusan masyarakat. Terlibat dalam politik berarti memperhatikan kondisi dan persoalan-persoalan kaum muslimin dengan cara menghilangkan kezhaliman dari penguasa.

Maka dari itu perlu mengetahui apa yang dilakukan oleh penguasa dalam mengurusi urusan kaum muslimin, mengingkari keburukan yang dilakukan oleh penguasa, menasihati pemimpin yang mendzalimi rakyatnya.

Bahkan memeranginya (penguasa) pada saat melakukan kedzaliman yang berdampak pada banyak orang pun diperbolehkan. Hal ini merupakan perintah Allah Ta’ala melalui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam:

“Siapa saja yang bangun pagi dengan gapaiannya bukan Allah maka ia bukanlah (hamba) Allah, dan siapa saja yang bangun pagi namum tidak memperhatikan urusan kaum muslimin maka ia bukan dari golongan mereka.” (HR. Al Hakim)

Masyarakat pada umumnya masih banyak yang berpendapat bahwa politik itu kotor dan harus ditinggalkan. Sehingga anggapan seperti itu membuat masyarakat sangat apatis, benci, dan alergi dengan politik.

Hal itu terjadi karena apa yang dilihat oleh masyarakat dilapangan dan lewat media terhadap politik yang selalu menunjukkan hal yang buruk.

Pertanyaannya adalah apakah politik itu kotor atau buruk? Itulah yang harus dipahami oleh masyarakat secara tepat dan benar, karna pandangan baru yang keliru terhadap politik tentu akan menghasilkan sikap-sikap yang keliru juga.

Padahal, politik itu adalah sesuatu keharusan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan masyarakat atau manusia. Secara praktis politik adalah aktivitas yang memberi manfaat banyak khalayak masyarakat. (Arga)

Redaktur: Wahid Ikhwan


DAARUTTAUHIID.ORG