Beralihnya Kiblat di Bulan Syaban, Inilah Hikmahnya

DAARUTTAUHIID.ORG | Salah satu peristiwa yang terjadi di bulan Syaban adalah beralihnya arah kiblat dari Masjid Al-Aqsa ke Kabah.  Tentunya dalam setiap peristiwa yang terjadi, ada hikmah yang bisa direnungi.

Ada beberapa hikmah yang bisa diambil dari proses berpindahnya arah kiblat, Di antaranya Pertama, menunjukan keberlanjutan dakwah Nabi Ibrahim. 

Sebagian dari para musyrikin memandang bahwa  utusan dari keturunan Nabi Ibrahim diutus untuk menyempurnakan ajaran Nabi Ibrahim. 

Berpindahnya arah kiblat di zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam menunjukan keberlanjutan dari  ajaran Nabi Ibrahim.

Kedua, perintah mengalihkan arah kiblat oleh Allah Taala untuk mematahkan pandangan para penentang ajaran yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam.  

Pada saat itu banyak yang menentang ajaran Nabi Muhammad, menganggap bahwa ajaran yang dibawa Rasulullah adalah ajaran yang sesat.

Ketiga, hikmah berpindahnya kiblat yaitu untuk memperkokoh keimanan umat Islam. Seorang Muslim harus senantiasa taat dengan segala perintah Allah Taala. 

Meskipun hinaan dan ejekan dialamatkan kepada kaum Muslimin, agar kaum muslimin tetap konsisten, tetap tunduk, dan taat kepada perintah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam.

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an yang artinya:

“…mereka mengatakan, ‘Kami dengar dan kami taat’. (Mereka berdoa), ‘Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali’.” (QS Al Baqarah: 285)

Keempat, beralihnya arah kiblat untuk memastikan bahwa adanya hubungan yang erat antara Masjidil Haram dan Masjidil Aqsa. 

Masjidil Haram adalah rumah pertama yang ditempatkan di Bumi untuk beribadah kepada Allah Taala dan yang kedua ialah Masjid Al Aqsa.

Kedua masjid tersebut memiliki keutamaan, sebagaimana keutamaan tersebut dilandasi oleh hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam yang berbunyi:

“Satu shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih afdal seribu kali daripada sholat di tempat lain, kecuali di Masjidil Haram.” (Muttafaq ‘alaih).

Sesungguhnya setiap perintah yang Allah Taala tetapkan memiliki hikmah bagi alam semesta dan isinya. Peralihan arah kiblat menjadi bukti terhadap keagungan dan kebesaran Allah. Manusia diperintahkan untuk menjalani ketetapan tersebut dengan segala keyakinan dan kesungguhan. (Arga)

Baca juga: Keistimewaan Bulan Syaban