Bersyukurlah Niscaya Allah Tambah

Disadari ataupun tidak, sejak kita diciptakan oleh Allah Ta’ala banyak sekali kenikmatan yang telah Allah berikan kepada kita. Bahkan sampai saat ini kita bisa menjadi sebesar ini adalah atas karunia nikmat yang telah Allah berikan. Maka sesungguhnya kita tidak akan bisa menghitung nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita. Karena nikmat Allah sangatlah luas. Bukan hanya segala sesuatu yang melekat pada diri kita, tetapi segala hal yang ada di sekitar kita pun adalah termasuk nikmat Allah. Maka Allah Ta’ala berfirman,

وَاٰتٰىكُمْ مِّنْ كُلِّ مَا سَاَلْتُمُوْهُۗ وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَاۗ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَظَلُوْمٌ كَفَّارٌ   

“Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS. At-Taubah: 34)

Al-Qur’an menyebutkan bahwasannya manusia adalah makhluk yang sangat zalim dan ingkar terhadap nikmat Allah. Karena sering kali manusia lupa bersyukur dengan segala sesuatu yang ada pada dirinya baik yang bersifat fisik seperti tubuh, harta, ataupun hal ghaib seperti kesehatan, ketenangan, dan lainnya. Bahkan kebanyakan manusia akan lupa dengan Allah ketika ia merasakan sebuah kesenangan. Ia tidak sadar padahal kesenangan yang didapati adalah karena nikmat dari Allah kepadanya.

Manusia baru akan mengingat Tuhannya ketika dalam keadaan sempit atau terpuruk, bahkan tidak sedikit juga manusia yang dalam kondisi sulit pun tetap menyalahkan Allah atas keadaanya. Karena sering kali manusia melihat kenikmatan hanya dari yang kasat mata saja terutama harta. Padahal Allah berjanji kepada hambanya bahwasannya jika kita bersyukur dengan nikmat Allah sekecil apapun itu, maka Allah akan menambah nikmat-nikmat lainnya. Tetapi jika kita tidak bersyukur atau bahkan kufur dengan nikmat yang telah Allah berikan, maka Allah akan menimpakan azab kepada kita, naudzubillahi min dzalik.

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ  

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim: 7)

Bentuk syukur kepada Allah bisa dengan berbagai cara. Dengan kita banyak berdoa kepada Allah, maka itu merupakan salah satu upaya kita mensyukuri pemberian Allah walaupun setiap doa yang kita panjatkan tidak langsung Allah kabulkan. Kemudian selanjutnya adalah dengan banyak memuji Allah seperti mengucapkan Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin berarti kita menerima atau mensyukuri atas nikmat yang Allah berikan kepada kita.

Cara selanjutnya yang penting juga adalah kita pergunakan nikmat dari Allah untuk hal-hal yang bermanfaat, baik untuk diri sendiri ataupun untuk orang lain. Dengan kita menggunakan kenikmatan atau pemberian dari Allah untuk hal-hal yang baik, terutama untuk kebaikan orang lain, maka berarti kita menunjukkan sikap syukur kepada Allah karena dengan nikmat yang diberikan-Nya mampu dirasakan oleh kita dan oleh orang lain. 

Bersyukur memang bukan perkara yang mudah untuk dilakukan, tetapi bukan berparti bersyukur tidak bisa dilakukan oleh kita. Dengan kita membiasakan bersyukur kepada Allah baik atas nikmat yang kecil ataupun yang besar, bahkan dengan musibah sekalipun maka mudah-mudahan Allah akan menambah kenikmatan kepada kita dan mencabut segala musibah dari kita.