Doa MUI Untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

JAKARTA — Innalillahi wa innailaihi roji’un, pasca terjadi kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Banyak ucapan duka dan prihatin berdatangan dari masyarakat nasional bahkan internasional.

Tragedi tersebut menjadi salah satu peristiwa luar biasa karena memakan korban jiwa lebih dari 100 orang, dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) turut mendoakan korban dan keluarga korban kericuhan di Stadion Kanjuruhan. MUI meminta semua pihak untuk melakukan evaluasi besar-besaran terkait penyebab banyaknya korban jiwa.

KH. Abdullah Jaidi, Ketua MUI Bidang Pendidikan dan Kaderisasi, menyampaikan bahwa MUI sangat berduka terkait tragedi yang terjadi.

Dilansir dari Republika pada Senin (3/9/2022), “MUI sangat berduka dan menyesalkan terjadinya tragedi ini, semoga almarhum (korban di Stadium Kanjuruhan) yang telah berpulang ke Rahmatullah diterima amalnya oleh Allah SWT,” kata KH. Abdullah Jaidi.

Ia mendoakan, semoga para korban jiwa di Stadium Kanjuruhan dilipatgandakan amal baiknya oleh Allah SWT. Semoga diampuni segala dosa dan kesalahannya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini.

Ia menegaskan, tragedi ini harus menjadi pelajaran dan harus menjadi perhatian semua pihak. Harus dicari tahu masalahnya apa sampai merenggut banyak jiwa. Harus dicari tahu mengapa sampai terjadi tragedi seperti ini.

“Tentu harus dievaluasi secara tuntas, evaluasi waktu penyelenggaraan, jumlah penonton, dan aturan yang harus ditegakan,” ujar Kiai Jaidi.

Ia mengatakan, tragedi dalam pertandingan sepakbola sudah biasa terjadi di Indonesia. Seharusnya penangannya bisa mengantisipasi agar tidak jatuh korban jiwa.

Ia menyampaikan, namun sangat disayangkan kadang-kadang penanganan yang dilakukan secara spontanitas saja. Sehingga yang terjadi adalah kecelakaan, dan jumlah korbannya banyak.

“Ini mengkhawatirkan, citra Indonesia dalam persepakbolaan dunia internasional atau FIFA, ini menjadikan gambaran yang tidak baik,” jelas Kiai Jaidi.

Ia mengatakan, kalau sampai FIFA menerapkan suatu aturan terhadap Indonesia, karena penanganan yang dilakukan di Indonesia malah menimbulkan korban jiwa. Maka akan menjadikan dunia internasional khawatir terhadap penanganan sepakbola di Indonesia.

Red: WIN

____________________________

daaruttauhiid.org

(Republika, Masjiduna)