Dosa Bagi Orang yang Melakukan Penipuan

DAARUTTAUHIID.ORG | Belakangan ini tengah marak kasus penipuan yang dilakukan oleh banyak orang. Baik secara offline maupun online yang dilakukan melalui media digital.  Berbagai strategi dan motif yang dilakukan untuk menipu orang lain.

Lantas, bagaimana dosa dan azab penipu dan pembohong menurut Islam? Penipuan adalah perbuatan tercela yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Karena Allah Ta’ala memang tidak pernah langsung menurunkan azab bagi mereka melainkan ditunggi waktu yang tepat untuk mempertontonkan azab mereka itu kepada manusia hingga mereka benar-benar merasakan hinanya kebohongan dan kecurangan. 

Di Al-Quran ada banyak ayat yang sering membahas tentang dusta atau berbohong, salah satunya surat An-Nahl ayat 105 yang berbunyi:

“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah pembohong.”

Selain itu, Rasulullah juga menegaskan untuk umat-nya tidak berbohong. Dari ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata:

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai pendusta (pembohong).’” (Abu Dawud)

Inilah dosa dan azab penipu dan pembohong menurut Islam yang perlu diketahui sebagai peringatan:

Pertama, Mengurangi rejeki dan keberkahan

Dari Hakim bin Hizam RadiyaAllahu ‘anhu ia berkata Rasulullah bersabda:

“Penjual dan pembeli masih dalam khiyar (memilih antara membeli atau tidak), selama mereka berdua belum pisah, atau beliau bersabda, sampai mereka berdua pisah. Jika mereka jujur dan saling menjelaskan, maka diberkahilah untuk keduanya dalam transaksi mereka. Jika mereka menyembunyikan dan berbohong, maka keberkahan transaksi mereka sirna.” (H.R. Al-Bukhari).

Kedua, Disiksa dalam api kubur

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam selalu memperingatkan kepada umatnya untuk tidak berbohong karena siksa kubur yang sangat pedih.

“Aku melihat dalam mimpi dua orang Malaikat, keduanya berkata: “Orang yang engkau lihat mulutnya dikoyak hingga telinga, adalah seorang pembohong. Ia berbohong hingga kebohongannya tersebut dibebankan kepadanya hingga mencapai ufuk, maka dibuatlah ia diberi beban seperti itu hingga hari kiamat.” (HR. Bukhari).

Ketiga, Mendapatkan siksaan yang pedih

”Sesungguhnya, dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.” (QS Asysyura: 42).