Empat Karakteristik Kepemimpinan Nabi Muhammad

DAARUTTAUHIID.ORG | Kepemimpinan Nabi Muhammad  sangat dikenal dalam sejarah dunia. Bahkan sebagian penulis sejarawan berpendapat bahwa kepemimpinan Nabi Muhammad merupakan model kepemimpinan sempurna yang pernah ada. 

Model kepemimpinan yang dibawa oleh Nabi Muhammad sangat diterima oleh  seluruh lapisan masyarakat dengan keragaman suku, bangsa, ras, serta agama yang berbebeda. 

Seorang penulis berkebangsaan Amerika bernama Michael H. Hart, dalam bukunya yang berjudul“ The 100: A Rangking of The Most Influential Person in History”, menempatkan Nabi Muhammad pada urutan teratas dari 100 tokoh berpengaruh dalam Sejarah. 

Michael H. Hart menyampaikan bahwa, Nabi Muhammad bukan hanya pemimpin kelompok agama, melainkan juga pemimpin dunia. Hal ini diperkuat oleh fakta bahwa, pengaruh kepemimpinan politik Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam selalu berada di posisi terdepan.

Oleh karenanya, sudah sepatutnya umat Islam terutama para pemimpin atau calon pemimpin, menjadikan Nabi Muhammad sebagai role model dalam mengemban sebuah kepemimpinan. panutan dalam menjalankan tugasnya. 

Ada 4 karakter kepemimpinan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam, yaitu: 

1. Shiddiq ( Jujur) 

Modal pertama yang harus ada dalam diri seorang pemimpin adalah sifat jujur. Sifat jujur yang menjadikan Nabi Muhammad sebagai pemimpin yang disegani oleh orang-orang yang berada di sekitarnya, baik kawan maupun lawan. 

Kejujuran Nabi Muhammad sudah tampak semenjak ia kecil. Berlanjut ketika remaja, dewasa, hingga diangkat menjadi Nabi.

Buah dari kejujuran Nabi dalam berdagang, menjadikan Khadijah semakin kaya raya. Sikap jujur ini juga yang kemudian membuat Khadijah terpikat dan melamar Nabi Muhammad sebagai pendamping hidupnya.  

2.  Amanah (Terpercaya) 

Amanah artinya dapat dipercaya. Masyarakat Makah telah memberikan gelar Al-Amin kepada Nabi Muhammad. Saat remaja, Nabi Muhammad telah dipercaya untuk menjadi tempat penitipan barang dagangan milik warga.

3. Fathanah (Cerdas)

Cerdas adalah sifat wajib yang harus dimiliki seorang pemimpin. Hal ini karena beratnya tanggung jawab seorang pemimpin dalam mengemban amanah. 

Seorang pemimpin harus mampu memberikan argumen, ide, gagasan, saran, pendapat serta mampu berkomunikasi dengan baik, sehingga pemimpin dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam masyarakat.

4. Tabligh (Menyampaikan)

Tabligh bukan sekedar menyampaikan ajaran melalui perkataan melainkan bersumber dari hati yang bersih, disampaikan melalui lisan yang fasih dan dapat dipahami oleh masyarakat dari semua kalangan. 

Menjadi pemimpin bukanlah sesuatu yang mudah dan dapat menjalankannya sesuai dengan kehendak sendiri. Akan tetapi pemimpin harus menggunakan kekuasaannya dengan aturan yang telah digariskan oleh agama, layaknya Nabi Muhammad menjadi pemimpin dengan 4 karakteristik yang disebutkan di atas.(Arga)

Baca juga: Kepemimpinan dan Hak Umat