Ini Fatwa Ulama Al-Azhar Mesir Terkait Isu Makkah Menghijau Dikaitkan Kiamat

DAARUTTAUHIID.ORG | JAKARTA — Dalam video yang dibagikan di media sosial, mengutip dari The News Arab, Senin (9/1/2023), wilayah pegunungan yang mengelilingi kota suci terlihat tertutup tanaman hijau. Padahal, biasanya pegunungan tersebut kering dan gersang.

Pegunungan di wilayah Makkah Arab Saudi, telah berubah warna menjadi hijau subur setelah hujan yang turun di wilayah Kerajaan dalam beberapa pekan terakhir.

Perbincang terkait menghijaunya pegunungan Makkah menjadi ramai di Mesir. Ulama Al-Azar pun angkat bicara. Menurut Syeikh Abdul Hamid Al-Athrasy, mantan Kepala Divisi Fatwa Al-Azhar, bukan hujan super deras yang biasa dikaitkan dengan siksa pada masa lalu. Ia hanya sebatas air hujan ringan yang diturunkan Allah SWT dari langit.

Syeikh Abdul Hamid pun menjelaskan perbedaan hujan biasa dengan hujan super deras yang biasa dikaitkan dengan kiamat. Kategori hujan biasa dia mengutip ayat 48-49 surat Al-Furqan:

“Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih. Agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak.”

Menurut Syeikh Abdul Hamid, hujan super deras bisa jadi sebuah azab sebagaimana dalam Surat Hud ayat ke-2, sementara hujan biasa diturunkan untuk membasahi bumi agar tanaman bisa tumbuh dan daratan kembali subur setelah gersang.

Dia menjelaskan, ada banyak tanda kiamat yang sudah muncul sejak meninggalnya Nabi Muhammad SAW, di antara tanda kiamat kecil adalah banyaknya ulama yang meninggal, pembunuhan, dengan demikian tidak tersisa kecuali tanda-tanda kiamat besar seperti terbitnya matahari dari ufuk barat, datangnya Isa a’Alaihissalam, dan tanda-tanda lainnya.

Sementara itu, Syeikh Dr. Abdul Ghani Hindi, anggota Majelis Tertinggi Urusan Islam yang juga salah satu ulama Al-Azhar Mesir menambahkan terkait menghijaunya kembali Makkah dikaitkan dengan hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah RA yaitu:

“Dan hingga kembalinya tanah Arab menghijauh dan dialiri air sungai.” (HR. Muslim)

Syeikh Abdul Ghani menjelaskan, kalaupun kita mengambil tekstual hadits, tentu ini adalah bagian dari tanda kiamat kecil, sebagaimana tanda kiamat besar sudah pernah muncul antara lain meninggalnya Rasulullah Muhammad SAW.

Seandainya pun kata dia, jika ada tanda-tanda kiamat pada masa sekarang, ini bukan berarti kiamat sudah dekat, melainkan hanya sebatas tanda, sebagaimana munculnya tanda kiamat pada masa Nabi Muhammad SAW. “Kita ambil positifnya saja, tanda-tanda ini mengingatkan kita agar mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbanyak amal saleh,” kata dia.

Red: WIN

_______________________________________________________

DAARUTTAUHIID.ORG

(The News Arab, Republika)