Inilah Kewajiban Terhadap Sesama Muslim yang Ditimpa Bencana
DAARUTTAUHIID.ORG — Sebagai seorang muslim hendaknya jika melihat orang lain yang tertimpa musibah bersikap sesuai dengan anjuran dalam Islam, karena hal berikut merupakan bagian dari kewajiban sebagai sesama muslim.
Pertama, mendoakan orang yang sedang ditimpa oleh musibah. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa melihat orang yang tertimpa musibah kemudian mengucapkan, ‘Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkanku dari musibah yang diberikan kepadamu dan melebihkanku atas kebanyakan orang yang Dia ciptakan’, maka ia tidak tertimpa musibah tersebut.” (HR. at-Tirmidzi).
Sepatutnya doa ini diucapkan secara pelan, sehingga yang mendengar hanyalah dirinya, agar orang yang tertimpa musibah tidak mendengarnya, dan agar tidak menyakiti hati orang yang tertimpa musibah.
Kecuali musibah tersebut berupa kemaksiatan, maka tidak mengapa memperdengarkan doa tersebut, sebagai bentuk peringatan baginya jika hal tersebut sekiranya tidak menimbulkan kemudharatan (bahaya).
Disebutkan dalam hadits At Tirmidzi dan Ibnu Majah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda bahwa:
“Siapa yang melihat orang tertimpa musibah kemudian mengucapkan doa tersebut, maka dengan izin Allah ia diselamatkan dari ujian tersebut, apapun itu selama ia masih hidup.”
Imam Tirmidzi menilai hadits tentang doa mendengar atau melihat orang tertimpa musibah tersebut hasan gharib, sedangkan Imam Suyuthi menilai hadits ini hasan.
Mengutip juga dari sebuah buku ‘Doa Harian Pengetuk Pintu Langit’ yang ditulis oleh Hamdan. Ia menyampaikan bahwa hendaknya mengucapkan doa tersebut dalam hati dan tidak memperdengarkannya kepada orang yang tertimpa musibah atau cobaan.
Kedua, membantu saudara kita yang sedang merasa kesulitan, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa:
Dan barangsiapa yang memberikan kemudahan (membantu) kepada orang yang kesusahan, niscaya Allah akan membantu memudahkan urusannya didunia dan di akhirat. Dan barangsiapa yang menutup aib orang muslim, niscaya Allah akan menutup aibnya dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah akan selalu menolong seorang hamba selama dia gemar menolong saudaranya” (HR. Muslim).
Setiap orang sebenarnya senang untuk dibantu keperluannya, diringankan bebannya, dimudahkan urusannya, dibukakan jalannya.
Tetapi, tidak setiap orang memiliki keleluasaan untuk meminta bantuan kepada orang lain. Membantu orang lain tidak mesti dimintain tolong lebih dulu, boleh jadi ia tidak ingin merepotkan orang lain, atau boleh jadi ia ingin menjaga kehormatannya. (Arga)
Redaktur: Wahid Ikhwan