Inilah Paparan Materi ketika Mabit Qurani
Suasana Kajian Mabit Qurani pada Sabtu (20/1) di Masjid Daarut Tauhiid (DT) Bandung terlihat serius saat Syeikh Muhammad bin Sholeh al-Barrak mulai menyampaikan materinya. Setiap kalimat yang ia katakan seolah-olah membius jamaah yang hadir pada kajian tersebut. Ratusan jamaah yang hadir terlihat serius menyimak paparan ilmu yang disampaikan.
Syeikh Muhammad mengawali dengan sebuah kisah Nabi Adam. Ketika Allah SWT menciptakan Nabi Adam, Allah mengajarkan kepada Adam bagaimana cara beribadah kepada-Nya. Kemudian Iblis menyesatkan Adam, sehingga terusir dari surga dan diturunkan ke bumi. Sejak itu, lahirlah umat manusia di muka bumi ini.
Dahulu umat manusia adalah umat yang satu, yakni umat yang bertauhid, hanya menyembah kepada Allah. Sampai kemudian datanglah kesyirikan, dan kesyirikan inilah yang membuat perpecahan di tengah-tengah umat.
“Tidaklah Allah SWT mengutus para nabi dan rasul melainkan ketika umat manusia mulai terjadi penyimpangan tauhid. Salah satu nabi yang diutus adalah Nabi Muhammad saw sebagai nabi akhir zaman,” ujarnya.
Syeikh Muhammad kembali memaparkan, al-Quran merupakan mukjizat Nabi Muhammad saw. Ada pun mukjizat yang diturunkan kepada nabi dan rasul sebelum Muhammad saw, selalu berakhir pada masa wafatnya nabi dan rasul tersebut. Tetapi, mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad, tidak berhenti dan tidak berakhir dengan wafatnya beliau. Bahkan terus berlangsung kehebatannya hingga saat ini, dan sampai hari kiamat nanti.
Menurutnya, al-Quran adalah mukjizat yang terus disaksikan oleh umat manusia, secara lafaznya, maknanya, kandungannya, dan lain sebagainya. “Itulah al-Quran, maka Allah berfirman, bahwa Allah SWT menurunkan al-Quran itu sebagai petunjuk untuk segala sesuatu, yang menjelaskan segala aspek kehidupan,” katanya.
Allah mengutus Nabi Muhammad kepada kaumnya dengan membawa al-Quran yang berbahasa Arab. Mengapa? Karena memang tidaklah setiap nabi dan rasul diutus kepada kaumnya melainkan dia akan berbicara dengan bahasa kaumnya. Namun, Nabi Muhammad tidak hanya diutus kepada kuamnya saja, tetapi untuk semua manusia.
“Meskipun al-Quran diturukan dengan menggunakan bahasa Arab, al-Quran adalah petunjuk untuk semua manusia, bukan hanya untuk orang arab saja,” katanya.
Beliau menjelaskan, Islam datang ke Jazirah Arab dengan al-Quran, lalu menyebar keseluruh penjuru bumi. Bahkan tidak ada tempat di muka bumi ini kecuali hidayah Allah sampai kepadanya. Sebagaimana Allah menegaskan bahwa Islam diturunkan bersama al-Quran untuk mengalahkan semua agama, sekalipun orang-orang kafir tidak menyukainya.
“Ini semua adalah bukti bahwa Nabi Muhammad diutus ke dunia bukan hanya untuk bangsa Arab saja, melainkan untuk seluruh umat manusia, bahkan bangsa jin,” ujarnya.