Inilah Waktu-waktu yang Tidak Dianjurkan Untuk Tidur
DAARUTTAUHIID.ORG | Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam adalah teladan utama bagi umat Islam dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam hal-hal sederhana seperti pola tidur. Setiap kebiasaan beliau mengandung hikmah yang dapat membawa kebaikan bagi siapa pun yang mencontohnya.
Salah satu ajaran penting yang jarang disadari adalah panduan mengenai waktu-waktu tertentu yang sebaiknya dihindari untuk tidur. Mengetahui hal ini bukan hanya membantu menjaga kesehatan, tetapi juga membuat hidup lebih selaras dengan sunnah.
Dalam buku Kita Hidup Hanya Tiga Hari karya Faisal Kunhi, dijelaskan lima waktu tidur yang tidak disukai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam Setiap waktu tersebut memiliki alasan dan hikmah tersendiri agar umat Islam dapat menjaga keberkahan waktu, produktivitas, dan kesehatan tubuh.
Pertama, Tidur pada waktu pagi
Tidur di pagi hari termasuk kebiasaan yang tidak dianjurkan. Waktu pagi adalah saat yang penuh keberkahan dan kesempatan mencari rezeki. Rasulullah SAW berdoa agar umatnya diberkahi pada waktu pagi (HR Abu Dawud). Karena itu, menghabiskan waktu pagi untuk tidur dianggap mengurangi keberkahan dan menurunkan semangat bekerja.
Kedua, Tidur sebelum Shalat Isya
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam tidak menyukai kebiasaan tidur sebelum Isya karena berisiko membuat seseorang tertidur sepanjang malam dan meninggalkan shalat wajib tersebut. Dalam hadis disebutkan bahwa beliau tidak menyenangi tidur sebelum Isya dan berbincang-bincang panjang setelahnya (HR Bukhari). Oleh sebab itu, disarankan untuk menahan diri dari tidur sebelum waktu Isya tiba.
Ketiga, Tidur setelah makan
Ibnu Qayyim menjelaskan bahwa tidur segera setelah makan dapat memicu gangguan pencernaan dan berbagai masalah kesehatan. Rasulullah SAW menganjurkan melakukan aktivitas ringan atau berjalan setelah makan agar makanan dapat dicerna dengan baik. Tidur setelah makan juga dapat menyebabkan penumpukan lemak dan meningkatkan risiko obesitas.
Keempat, Tidur terlalu lama atau sepanjang hari
Islam mengajarkan keseimbangan antara istirahat dan aktivitas. Allah menetapkan malam sebagai waktu untuk beristirahat dan siang untuk bekerja.
“dan Kami menjadikan malam sebagai pakaian. Dan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan.” (QS. An-Naba 10-11)
Karena itu, tidur berlebihan terutama di siang hari dapat menghilangkan keberkahan waktu, menurunkan energi, dan menumbuhkan rasa malas. Kebiasaan ini tidak disukai Rasulullah SAW.
Kelima, Tidur setelah Ashar
Para ulama salaf mengenai tidur setelah Ashar. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa tidur pada waktu ini berpotensi memengaruhi kestabilan pikiran (HR Ad-Dailami). Banyak ulama dahulu mewaspadai kebiasaan ini karena dianggap dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik.
Mengetahui waktu-waktu tidur yang kurang dianjurkan, kita dapat membentuk pola hidup yang lebih sehat sekaligus mengikuti jejak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam yang penuh hikmah. Tidur yang tepat waktu bukan hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga menjaga keberkahan dalam aktivitas sehari-hari.
