Inisiasi Sinergi, Islamic Relief Kunjungi Daarut Tauhiid
DAARUTTAUHIID.ORG | BANDUNG – Islamic Relief (IR) mengunjungi Daarut Tauhiid (DT) pada Jumat (29/3/2024). Adnan Hafiz, Direktur Jaringan dan Pengembangan Sumber Daya IR Pusat bersama Nanang Subana Dirja, Kepala IR Indonesia serta tim IR lainnya bersilaturahim ke DT untuk bersinergi dalam misi kemanusiaan, terutama di Palestina.
Fersi Susanto, Pengawas tiga Yayasan di DT, yakni Yayasan DT, Yayasan DT Peduli, dan Yayasan DT Rahmatan Lil Alamin, didamping oleh Muhamad Ihsan, Direktur Projek DT Peduli dan Taufik Hidayat, Manajer Fundraising Wakaf DT, serta tim DT lainnya, menyambut rombongan IR.
Adnan Hafiz mengatakan, IR mengajak DT untuk bersinergi dalam berbagai projek kemanusiaan di Palestina dan negara lainnya. Sebagai tindak lanjut dari pertemuan tersebut, IR dan DT akan segera merumuskan berbagai kerja sama yang bisa dilakukan.
“Kita akan mengajukan berbagai projek, mungkin di Gaza dan negara-negara lainnya yang kita sepakati nanti untuk dikerjasamakan. Saat ini kita masih membuka diskusi (sinergi apa yang bisa dilakukan),” jelasnya.
Nanang mengatakan berbagai potensi kerja sama bisa dilakukan. Yang paling mendesak adalah sinergai kemanusiaan untuk Gaza karena kondisinya yang sangat memprihatinkan saat ini. Sejak serangan 7 Oktober 2023 lalu, kondisi Gaza kian memburuk. Saat ini, bencana kelaparan terus membayangi orang-orang di Gaza karena blokade Israel untuk bantuan kemanusiaan.
Dia berharap dengan sinergi semua lembaga sosial dan kemanusiaan Islam, termasuk lembaga-lembaga amil zakat di Indonesia, usaha untuk memberikan bantuan dari berbagai sisi, baik bantuan materi, maupun advokasi untuk rakyat Palestina, bisa lebih masif dan berhasil memberikan dampak lebih besar dan lebih cepat.
“Kita harus bergerak segera. Menurut sejarah, inilah bencana pertama di era modern ada bencana kelaparan sampai jutaan,” ungkap Nanang.
DT menyambut baik ajakan IR untuk bersinergi. Feri berharap, kerja sama dengan IR bisa menjadi jalan untuk memberikan akses informasi terbaru di Gaza dan negara-negara lain yang membutuhkan setiap saat, karena yang paling penting, menurutnya, adalah informasi terbaru langsung dari Gaza agar umat Muslim Indonesia tahu kondisi di sana, kemudian tergerak untuk membantu.
“Permaslahan terakhir itu blokade. kita menghimpun, tapi penyalurannya ke terhambat dan tertahan karena ada blokade. Mungkin itu perlu di-update ya, terkait dengan rencana dan bagaimana terbukanya. Yang pentig ada update tentang bencana kelaparan di situ, karena umat Islam di Indonesia juga sudah paham dan sudah bergerak,” kata Feri.
Senada dengan Feri, Ihsan berharap IR dapat memberikan informasi terbaru dari negara-negara yang mebutuhkan, terutama Palestina, berupa video-video langsung dari lokasi. Selain itu, dia juga berharap IR bisa memberikan video-video penyaluran bantuan untuk para donatur dan masyarakat umum.
Ihsan juga berharap, sinergi dengan IR bisa menjadi jalan bagi DT Peduli untuk melakukan bantuan advokasi untuk Palestina, bukan hanya memberikan bantuan di akar rumput.
“Di sini juga karena IR sudah terhubung dengan UN kami berharap ini bisa menjadi jembatan bagi kami untuk bisa menyuarakan secara advokasi di tingkat Pemerintah Indonesia maupun di UN,” ujar Ihsan. (AID)