Kiat-Kiat Agar Mendapat Haji Mabrur
DAARUTTAUHIID.ORG | Pahala bagi orang yang melaksanakan ibadah haji ialah surga. Orang yang mendapatkan pahala haji tentunya adalah haji mabrur. Haji mabrur yaitu haji yang diterima. Ciri orang yang haji mabrur adalah selalu menebar kebaikan dan perbaikan sepulang melaksanakan ibadah haji.
Nabi Shallallah ‘alaihi wassalam mengabarkan: “Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Adapun perintah haji disebutkan dalam surat Ali-Imran ayat 97 yang artinya:
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.” (Ali Imran: 97).
Haji mabrur tidak hanya cukup dinilai dengan kematangan finansial, kendaraan, dan biaya yang cukup, akan tetapi keikhlasan dalam menunaikan ibadah haji. Gelar haji mabrur harus berefek pada sikap dan perilaku sehari-hari yang menunjuk pada hal-hal yang baik dan dapat diterima dalam pandangan Allah dan manusia.
Artinya haji mabrur harus dapat menggabungkan antara aspek keberimanan dengan amal shaleh, serta harus dapat menyeimbangkan antara hubungan dengan Allah dan mu’amalahnya dengan sesama manusia.
Tidak menyakiti orang lain, menghina, berbohong, menipu, dan segala bentuk perbuatan buruk lainnya adalah perilaku yang harus dijauhi dan ditinggalkan.
Sebaliknya, Menepati janji, menyantuni fakir miskin dan anak-anak yatim, menolong orang yang sedang kesusahan, ikut berkiprah dalam mengembangkan lembga pendidikan Islam, melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar, dan segala sesuatu yang baik adalah diantara perilaku yang harus diwujudkan dan senantiasa menghiasi kehidupan seorang haji mabrur.
Untuk mendapatkan haji mabrur, berikut kiat-kiat yang bisa dilakukan. Di antaranya ialah:
Pertama, dilakukan dengan ikhlas. Dalam menunaikan suatu ibadah, setiap muslim dituntut untuk ikhlas. Demikian pula dalam berhaji, seorang muslim diwajibkan untuk terbebas dari tujuan lain selain mendapatkan ridha Allah Ta’ala
Kedua, berusaha melaksanakan ibadah haji sesuai dengan petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam, dalam segala perkara, besar maupun kecil, yang hukumnya wajib maupun yang status hukumnya sunnah. Jangan menyepelekan ibadah sunnah, karena menyepelekannya mengantarkan seseorang untuk menyepelekan rukun-rukun haji yang hukumnya wajib dilakukan.
Oleh karenanya, setiap muslim yang hendak berhaji haruslah memiliki bekal yang memadai terkait fikih pelaksanaan haji.
Ketiga, melakukan persiapan ruhani untuk berhaji. Salahnya satunya dengan memperbanyak amalan ibadah dan bertaubat kepada Allah Ta’ala.
Demikian beberapa kiat yang dapat dilakukan agar haji yang dilakukan diterima dan mabrur, terutama bagi saudara-saudara kita yang berangkat tahun ini.