Memaknai Takdir yang Terbaik Menurut Allah, Bukan Menurut Manusia

[DAARUTTAUHIID.ORG]- Manakah bagi kita lebih penting diberi kekayaan dunia atau diberikan hidayah dan taufik patuh kepada Allah Ta’ala? Tentu kedual hal tersebut penting bagi kita, akan tetapi Allah mengetahui mana yang terbaik untuk kita, tidak semua orang kuat diberikan kekayaan, tidak semua kuat jika seseorang diberikan dunia ini kepadanya, karena Allah tahu kadar kemampuan kita bagaimana dan seperti apa.

“Adakalanya Allah memberi kepadamu kekayaan atau pun kesenangan dunia, tetapi tidak memberi kepadamu taufik dan hidayahnya, dan ada kalanya Allah menolak tidak memberi kepadamu dari kesenangan dunia dan kemewahannya tetapi memberi kepadamu taufik dan hidayahnya.”

Kalau kita membanding diri kita dengan orang lain, misalkan orang lain sudah memiliki kedaraan, sudah mempunyai rumah tapi kita masih ngontrak, maka kita perlu menghadirkan sikap tenang dalam diri ini. Coba kita perhatikan nikmat iman di dalam diri kita, apakah kita masih merasakan ketenangan? Kalau kita tidak tenang berarti kita lebih membutuhkan nikmat iman dalam diri kita.

Kita tidak perlu iri dengan apa yang orang miliki atau terhadap dunia ini, karena tidak ada yang istimewa dengan dunia ini jika membuat kita lupa pada tujuan hidup kita. diberi jangan bangga, tidak diberi jangan kecewa, lihat yang lain jangan iri, diberi sedikit jangan minder dan diambil biasa-biasa saja.

Jika kita perhatikan, jangankan dengan orang lain, dengan saudara sekandung saja memiliki rezeki yang berbeda-beda, oleh karenanya jangan membanding-bandingkan. Kalau pun kita menginginkan sesuatu yang ada pada orang lain, maka mintalah kepada Allah Ta’ala dan terimalah apa pun yang diberi  olehnya, karena apa pun pemberiannya insyaAllah itu yang terbaik untuk kita.

Mungkin kita pernah melihat dan merasakan, ketika sudah sholat dan berdo’a agar keinginan kita dikabulkan oleh Allah, namun keinginan kita tidak kunjung ada. Tapi ada orang yang yang tidak sholat dan suka maksiat dikabulkan keinginannya. Maka kita tidak perlu iri melihat hal seperti itu, buat apa kita punya segalanya seperti rumah dan mobil mewah tapi kita tidak sholat.

Kita harus bangun sikap positif dalam diri kita, mungkin Allah tidak memberikannya karena ia tahu kemampuan kita, belum tentu kita amanah ketika Allah memberi dunia. Berapa banyak orang jadi koruptor masuk penjara karena tidak mampu menjaga diri sehingga masuk dalam penjara. Makanya syukuri apa yang kita punya, jangan mendengki pada orang yang punya. (KH. Abdullah Gymnastiar)

________________________

daaruttauhiid.org