Memaknai Tawakkal Dalam Hidup Kita

[DAARUTTAUHIID.ORG]- Tawakal merupakan bagian dari ikhtiar, do’a juga bagian dari tawakal kita sebagai manusia, dan yakin juga bagian terpenting dari tawakal. Namun perlu diketahui tawakal merupakan ikhtiar yang paling efektif dan efesien. Sederhananya seperti saudara saudara ingin ngaji ke Daarut Tauhid, diterminal sudah disiapkan rute menuju masjid Daarut Tauhiid, naik motor atau mobil yang diantar oleh drivernya yang sudah tahu jalan secara detail, bahkan tahu jalan pintas agar tujuannya segera tercapai dengan cepat. Bandingkan dengan cara sendirian menuju ke Daarut Tauhiid yang kita tidak tahu jalannya. Kira-kira mana lebih efektf dan efesien, yang dituntun atau jalan sendiri? Maka sudah pasti lebih efektif yang dituntun.

Makanya jika disatukan ikhtiar dengan tawakal akan menjadi sempurna, seperti baginda Rosullulah Shallallahu ‘alaihi wasallam, orang yang paling sempurna tawakalnya, setiap perkataannya dituntun, setiap keputusannya dituntun, setiap langkahnya juga dituntun oleh Allah Subhanallahu ‘Ta’ala. Rosullulah saw menyebutkan dalam sebuah hadits, bahwa ia bersabdah:

“Sungguh seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana rezekinya burung-burung. Mereka berangkat pagi hari dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang” (HR. Tirmidzi)

“Allah Suhanallahu Ta’ala juga berfirman dalam surat At-Talaq yang artinya: Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Dia mencukupinya. Sesungguhnya Allah akan mencapai urusanNya, sesungguhnya Allah telah mengadakan bagi tiap-tiap sesuatu ketentuan.”

Jadi menurut imam At-thailah jika seseorang sudah diberi kepatuhan dan kepasrahan maka sempurnalah karunia yang ia terima dari Allah. Kita tidak perlu iri kepada orang yang diberi uang, kalau diberi uang tapi hati miskin, maka pasti tidak akan menikmati. Irilah kita kepada orang yang diberi kepatuhan kepada Allah atas semua perintahnya, dan ia pasrah atas semua ketetapan Allah yang diberikan kepadanya. Semoga kita senantiasa dalam rasa tawakal dan terus mendekatkan diri kepada kepada Allah Suhanallahu Ta’ala. (KH. Abdullah Gymnastiar)

_________________________

daaruttauhiid.org