Membantu Orang Meminta-Minta Dalam 3 Kondisi
[DAARUTTAUHIID.ORG]- Ada satu pertanyaan bagaimana jika ada orang yang terus meminta-minta atau bergantung kepada kita? Jika orang tersebut memang benar-benar membutuhkan maka bantulah semampu kita. Apalagi kalau orangnya sudah berusaha untuk mencari rezeki tapi belum dapat memenuhi sesuai dengan kebutuhannya.
Ada orang yang sudah dikasih modal usaha, kemudian usahanya gagal tidak menghasilkan apa-apa, kemudian ada lagi berpindah dari satu usaha ke usaha lain demi untuk dapat bertahan hidup, namun hasilnya tidak seperti yang diinginkan, dalam situasi itulah dia harus meminta bantuan kepada kita atau orang lain, maka bantulah semampunya.
Coba saja kita bayangkan kalau kita berada diposisi mereka? Usaha gagal, uang sudah tidak punya, mau memberikan makan keluarga tapi tidak punya uang sepeser pun. Orang-orang tersebut layak untuk mendapatkan bantuan kita.
Ada memang juga orang yang suka meminta-minta, tapi pribadinya orang yang pemalas, tidak mau berusaha, sudah tahu susah masih saja merokok, dan hidupnya boros. Hindarilah perbuatan suka meminta-minta, Rasulullah mengajak umatnya untuk mencari nafkah yang halal dengan cara yang baik, tidak meminta-minta. Mengapa? Karena mengemis adalah perbuatan yang rendah lagi hina. Pekerjaan yang kasar dan rendah dalam pandangan kebanyakan manusia, misalnya mencari kayu bakar di hutan lalu menjualnya, lebih baik daripada meminta-minta.
Ada 3 kondisi di mana seseorang diperbolehkan untuk meminta-meminta, yakni:
- Seseorang yang menanggung hutang orang lain, ia boleh meminta-minta sampai ia melunasinya
- Seseorang yang ditimpa musibah yang menghabiskan hartanya, ia boleh meminta-minta sampai ia mendapatkan sandaran hidup
- Seseorang yang ditimpa kesengsaraan hidup sehingga ada tiga orang yang berakal dari kaumnya berkata, ‘Si fulan benar-benar telah tertimpa kesengsaraan’, maka boleh baginya meminta-minta sampai mendapatkan sandaran hidup. (KH. Abdullah Gymnastiar)
___________________