Menata Hati Agar Tetap Positif
[DAARUTTAUHIID.ORG]- Ada manusia seringkali diperbudak oleh perasaan. disebakan karena sakit hati, cemburu, marah, dendam, tersinggung, dan lain-lainya. Orang seperti ini akan berlarut-larut dalam perasaan selalu harus dikasihani, merasa menjadi orang yang paling dizholimi oleh orang lain. Langit terasa kelam, hidup begitu sempit, seolah hidupnya sendiri tanpa ada orang yang peduli kepadanya.
Ketika hati berada dalam kondisi seperti itu, maka sebenarnya saat itu hati kita dipenuhi oleh sesuatu selain Allah Ta’ala. Karena jikalau Allah yang mendominasi hatinya, maka segala penyakit hati akan hilang dari diri seorang. Sedangkan jika bukan Allah yang ada di hati kita, maka hati terasa berada dalam hutan belantara yang gelap gulita tanpa ada setitikpun cahaya.
Tidak heran kalau ada orang yang diperbudak oleh perasaan super negatif, hingga terjatuh pada jalan yang sesat. Seperti mengkonsumsi minuman keras, menggunakan obat-obatan terlarang, mengira bahwa barang-barang itu bisa memberikan ketenangan. Padahal ketenangan itu hanyalah ketenangan semu yang akhir akan merusak dirinya sendiri. Sama halnya jika seseorang ingin bunuh diri, dimana yang sangat tidak disukai oleh Alloh Ta’ala.
Kalau Ingat utang, maka segeralah mengingat kepada Allah, agar tidak merasakan stress secara terus-terusan. Kalau rasa sakit yang kita rasakan, tapi tidak ingat kepada Allah, maka hati akan sempit oleh kekecewaan dan dendam, padahal membalas dendam sama sekali tidak akan memperbaiki keadaan.
Demikianlah manakala tidak ada Alloh di hati kita. Tidak ada ketenangan, tak ada ketentraman, jauh dari kebahagiaan. Padahal Allah Ta’ala berfirman:
Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Alloh. Ingatlah, hanya dengan mengingati Alloh hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Ro’du: 28)
Maka marilah untuk senantiasa menghadirkan Allah Ta’ala di dalam hati kita bagaimanapun kenyataan hidup yang sedang kita hadapi. Niscaya Allah akan memberikan petunjuk dengan jalan yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Hanya kepada Allah kita sebagai makhluk memohon petunjuk dan perlindungan. (Abdullah Gymnastiar)