Mengapa Islam Melarang Berhubungan Suami Istri Saat Menstruasi? Begini Penjelasannya

DAARUTTAUHIID.ORG | Bagi seorang perempuan akan mengalami menstruasi secara berkala. Menstruasi yang pertama kali atau menarche bagi perempuan biasa terjadi pada usia remaja. Hal tersebut menjadi tanda pubertas dan usia baligh.

Sehingga menyebabkan seorang perempuan mulai berlaku baginya hukum-hukum Islam yang wajib untuk ditunaikan. Menstruasi juga menjadi tanda seorang perempuan bahwa sistim reproduksinya sudah cukup matang dan rahim sudah siap dibuahi.

Secara definisi menstruasi merupakan proses dimana lapisan dinding rahim atau endometrium mengalami peluruhan karena tidak terjadi pembuahan. Proses ini sangat dipengaruhi oleh adanya hormon-hormon yang bekerja.

Dalam Islam, ketika seorang perempuan mendapatkan menstruasi, maka dilarang untuk melakukan ibadah seperti sholat dan puasa. Islam juga melarang untuk melakukan hubungan seksual pada saat perempuan sedang menstruasi sesuai yang dijelaskan dalam Alquran, yang artinya :

“Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haid. Katakanlah, “Itu adalah sesuatu yang kotor.”

Selain dilarang ibadah puasa dan shalat, perempuan yang sedang haid dilarang juga melakukan hubungan suami-istri, hingga seorang istri suci kembali.

“Apabila mereka telah suci, campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri” (Q.S Al-Baqarah: 222)

Dikisahkah bahwa seorang sahabat bertanya mengenai berhubungan dengan istri sedang menstruasi, Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

“Berbuatlah apa saja kecuali bersetubuh (hubungan suami istri)” (HR.Muslim)

Melakukan hubungan suami-istri Perlu diyakini bahwa larangan Allah yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an tersebut pasti lebih banyak mudharatnya. Karena berisiko menyebabkan suatu penyakit.

Salah satu penyakit yang akan ditimbulkan ialah penyebaran infeksi. Pada saat kondisi menstruasi, mulut rahim sedikit terbuka, sehingga penyebaran infeksi dapat menyebar lebih luas. Infeksi yang dapat terjadi antara lain infeksi saluran kemih, infeksi menular seksual seperti herpes, HIV, gonorhea dan lain-lain.

Melihat berbagai dampak resiko berhubungan seksual saat menstruasi, sebaiknya berhubungan intim suami-istri hendaknya dihindari. Sehingga kita tidak termasuk orang-orang yang menzdalimi diri sendiri.