Menumbuhkan Ghirah dalam Diri

DAARUTTAUHIID.ORGSetiap muslim harus memiliki ghirah dalam dirinya dan harus berupaya untuk menumbuhkan ghirah dalam diri. Ghirah menandakan bahwa seseorang memiliki ketakwaan kepada Alloh Ta’ala.

Ghirah sendiri mempunyai arti semangat yang menggelora dalam diri manusia. Muḥammad ibn Abī Bakr Ibn Qayyim al-Jawzīyah dalam buku Penawar hati yang sakit menyebutkan bahwa ghirah ialah unsur jiwa untuk menjaga kehidupan dan kebenaran hati.

Seseorang yang paling mulia dan paling tinggi harga diri dan cita-citanya ialah orang-orang yang paling kuat ghirahnya, baik terhadap diri, orang terdekat, dan manusia secara keseluruhan.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam adalah orang yang paling kuat ghirahnya di antara umatnya, sedangkan Alloh Ta’ala jauh lebih kuat dibanding ghirah beliau. Hal ini sebagaimana termaktum dalam sebuah hadits Nabi bersabda yang artinya:

“Apakah kalian kagum dengan ghirahnya Sa’ad? Sungguh aku lebih kuat ghirahnya ketimbang Sa’ad dan Allah jauh lebih kuat ghirahnya dari pada aku.” (HR. Bukhari)

Dalam hadits lain juga disebutkan, di mana ketika beliau khutbah sholat gerhana matahari, Rasullullah bersabda yang artinya:

“Wahai umat Muhammad, tidak ada yang lebih tersinggung (ghirah) melebihi Allah Ta’ala ketika seorang hamba laki-laki dan perempuan berzina“.

Semakin kuat manusia masuk dalam lingkaran dosa, maka ghirah itu akan hilang dari hatinya hingga tak ada setitik pun rasa malu dan ketersinggungan bila melakukan maksiat.

Ia tidak akan mempunyai ghirah terhadap dirinya, orang disekitarnya, dan semua manusia. Bahkan kadang tidak menganggap bahwa maksiat adalah perbuatan yang buruk.

Jika seseorang sudah berada pada titik ini, maka ia sudah tergolong dalam kebinasaan dan kehancuran. Bahkan lebih jauh dari itu, kebanyakan ahli maksiat telah menganggap baik perbuatan keji dan zalim, hingga mengajak orang lain untuk ikut melakukannya.

Orang yang tidak mempunyai ghirah dalam drinya sama saja tidak memiliki agama. Ghirah itu menjaga hati dan jiwa seseorang.

Jika ghirah tidak ada dalam diri seseorang maka akan mematikan hati dan semua anggota badan, hingga ia tak lagi mempunyai daya tahan dalam melakukan maksiat.

Begitulah seharusnya kita memaknai kata dan rasa ghirah. Sebagai sumber kekuatan yang mendorong kita menjadi manusia yang mulia. Ghirah bermuatan cinta Ilahi yang sangat hebat dan melahirkan energi-energi yang hebat. (Arga)

Redaktur: Wahid Ikhwan


DAARUTTAUHIID.ORG