Menunaikan Zakat Akan Melahirkan Hati yang Tenang
DAARUTTAUHIID.ORG | Dalam Islam salah satu perintah yang harus ditunaikan oleh kaum Muslim ialah menunaikan Zakat. Zakat diwajibkan pada setiap jiwa baik lelaki dan perempuan muslim, zakat fitrah maupun zakat mal.
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas umat muslim; baik hamba sahaya maupun merdeka, laki-laki maupun perempuan, kecil maupun besar. Beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam memerintahkannya dilaksanakan sebelum orang-orang keluar untuk shalat.” (HR Bukhari dan Muslim).
Menunaikan zakat dapat dimaknai sebagai bentuk kepedulian terhadap orang yang kurang mampu, membagi rasa kebahagiaan dan kepedulian kepada masyarakat miskin yang serba kekurangan.
Misalkan seperti zakat fitrah wajib ditunaikan bagi setiap jiwa, dengan syarat beragama Islam, memiliki kebutuhan untuk berzakat, membayar zakat fitrah pada waktu yang ditentukan. Besarannya adalah beras atau makanan pokok sebanyak 4 liter per jiwa.
Sedangkan zakat mal atau penghasilan Zakat penghasilan wajib dikeluarkan atas penghasilan dari pekerjaan yang tidak melanggar Syariah, kadar zakat penghasilan adalah 2,5%, dan akat penghasilan dapat ditunaikan setiap bulan atau setahun sekali
Contoh perhitungan zakat penghasilan ialah sebagai berikut:
Jika harga emas saat ini Rp964.066/gram, maka nishab zakat penghasilan dalam satu tahun adalah Rp81.945.667. Jika penghasilan bulanan Rp10.000.000, maka zakat penghasilan bulanan adalah Rp250.000
Adapun golongan yang berhak menerima zakat, sudah tercantum dalam Alquran dan hadits mengenai zakat, yaitu fakir, miskin, amil, mualaf, riqab, gharimin, fi sabilillah, dan ibnu sabil.
Menunaikan zakat membuat seseorang tenang dan bahagia, karena beban menjadi hilang ketika mengeluarkan harta yang merupakan menjadi hak orang lain. Pada dasarnya setiap harta yang kita miliki adalah pemberian Allah Ta’ala, sebagai rasa syukur kita maka perlu untuk mengeluarkan harta tersebut.
Orang yang enggan mengeluarkan hartanya termasuk orang yang bakhil dan tidak ada ketenangan hidup bagi orang yang bakhil. Hidupnya diselimuti orang rasa takut, takut miskin, takun hartanya hilang dan berkurang. (Arga)