Pentingnya Mengatur Kadar Air di Dalam Tubuh Saat Berpuasa

Air merupakan nikmat yang sangat penting untuk alam dan kehidupan umat manusia. Seseorang dapat bertahan hidup tanpa makanan selama berminggu-minggu, tetapi tidak demikian halnya dengan air. Cairan ini adalah hal yang paling penting untuk mengatasi dahaga kamu selama bulan suci Ramadan. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa minum air saat berbuka puasa adalah hal yang sangat penting.

Perlu kita ketahui bahwa di dalam tubuh seseorang dipenuhi kandungan air 60-70 persen. Oleh karena itu  penting memperhatikan ketersediaan air yang diminum  setiap harinya. Pengurangan  asupan air yang terjadi dapat memengaruhi sel-sel dan saraf tubuh seseorang untuk berfungsi dengan baik. Kekurangan asupan air putih saat puasa dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan seperti sembelit, sakit kepala, pusing, kelelahan, dan kulit kering. Dalam kasus dehidrasi yang parah, kamu mungkin mengalami komplikasi yang lebih serius seperti masalah ginjal dan kejang. Dengan kata lain, kamu harus berbuka puasa jika mengalami dehidrasi

Sangat penting untuk mengkompensasi hilangnya air dalam tubuh, terutama selama bulan Ramadan saat ini. Air putih memiliki sejumlah manfaat yang baik bagi tubuh karena hampir seluruh aktivitas sel memerlukan air. Pada umumnya, manusia perlu minum 2 liter atau 8 gelas air putih setiap harinya. Namun,  bagaimana cara kita agar dapat memenuhi kebutuhan air putih selama menjalankan ibadah puasa?

Maka strategi yang bisa kita lakukan adalah dengan cara menerapkan pola minum 2-4-2, sebagai berikut ini:

1 gelas setelah bangun sahur

1 gelas selepas sahur

1 gelas saat berbuka puasa

1 gelas setelah sholat maghrib

1 gelas setelah makan malam

1 gelas setelah sholat isya

1 gelas setelah sholat tarawih

1 gelas sebelum tidur

Disisi lain yang perlu kita ketahui juga, bahwa air putih memiliki sejumlah manfaat untuk tubuh, mulai dari menjaga tubuh tetap berenergi, melancarkan pencernaan, baik untuk metabolisme tubuh, serta memelihara kesehatan dan kelembaban kulit. Allahu a’lam bishowab.. (Shabirin).