Semua Atas Kehendak Allah

Jika kita mendengarkan sesuatu yang mencemaskan, maka ingatlah Allah terlebih dahulu. Dengan keyakinan bahwa apapun yang menghampiri kita datangnya dari Allah, karena segala sesuatu yang datang dan pergi terjadi atas kehendaknya. Seperti yang diperintahkan dalam Al Qur’an jika ditimpa sebuah musibah maka ucapkankan Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un” yang termaktum dalam surat Al-Baqarah:

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).”

Terkadang kita terlalu cemas dengan keadaan diri sendiri, khawatir terhadap sesuatu yang belum pasti terjadi dimasa depan. Seperti khawatir tidak bisa membayar sewa kontrakan, tidak bisa membiayai pendidikan anak, merasa tidak bisa makan, dan seterusnya. Padahal itu tidak mungkin terjadi, Allah pasti mencukupi kebutuhan hambanya. Seperti yang kita dapat dan rasakan saat ini, kita mampu bertahan hidup sejauh ini karena atas pertolongan Allah Ta’ala.

Yakinlah bahwa Allah pasti menjamin setiap rezeki hambanya, tidak perlu cemas dengan rezeki. Kepada anak muda yang ingin menikah tapi memiliki kecemasan takut tidak mendapat rezeki. Setiap suami dan istri itu sudah ada rezekinya, jika suami dan istri sudah ada rezekinya seharusnya bertambah rezekinya bukan malah berkurang, maka kuatkan keyakinanan kepada Allah tanpa berharap pertolongan dari siapa pun kecuali darinya.

Terakhir, jagalah perintah Allah maka kita akan mendapati Allah dihadapan kita. Jika ingin memohon pertolongan maka mintalah kepada Allah, karena hanya Allah yang mampu menolong kita dan hanya Allah juga mempunyai segala-galanya. Sebagaimana pesan baginda Rosullulah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam sebuah hadits yang artinya:

Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau memohon (meminta), mohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, bahwa seandainya seluruh umat berkumpul untuk memberi suatu manfaat kepadamu, maka mereka tidak akan dapat memberi manfaat kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan Allah untukmu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk menimpakan suatu kemudharatan (bahaya) kepadamu, maka mereka tidak akan dapat menimpakan kemudharatan (bahaya) kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.” (HR. at-Tirmidzi)

Wallahu a’lam bishowab.

(KH. Abdullah Gymnastiar)

daaruttauhiid.org