Senyuman yang Membawa Dosa

Dalam Islam sikap atau perbuatan menghujat dan berkata tidak senonoh adalah sebagai perbuatan tercela dan tidak terpuji. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Allah Subhanahu wa Ta’ala mengharamkan surga bagi orang-orang yang gemar menghujat, berkata-kata buruk dan kurang malu yang tidak tahu menjaga omongannya.”

Salah satu bentuk hujatan, hinaan, dan ejekan manusia adalah menghina kekurangan fisik orang lain atau yang lebih dikenal sebagai body shaming. Perbuatan negatif seperti ini seakan mudah dilakukan sehingga membuat orang yang dihina akan sakit hati. Melakukan body shaming bukan hanya dilakukan di dunia nyata saja, di dunia maya pun banyak orang yang melakukan perbuatan tidak baik tersebut seiring berkembangnya media digital saat ini.

Menghina dan meremehkan orang lain adalah tindakan yang diharamkan, sebab barangkali orang yang tersebut memiliki kedudukan yang lebih tinggi di hadapan Allah dan lebih dicintai Allah Ta’ala dari pada orang yang menghina. Karena itulah Allah Ta’ala berfirman,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al Hujurat: 11).

Dalam sebuah hadits juga Nabi menyebutkan yang artinya: “Sombong adalah sikap menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR. Muslim no. 91).

Ibnu Abbas ra menyebutkan bahwa senyum merendahkan dan tertawa penghinaan terhadap orang lain merupakan dosa yang pasti tercatat. Kalau senyum adalah dosa kecil, maka tertawa adalah dosa besar.

Kemudian dalam hal lain, senyum mengejek dan menertawakan orang lain merupakan bentuk tindakan peremehan dan pengecilan yang dapat menyakiti orang lain. Senyum dan tawa yang seharusnya membuat orang senang dan berpahala justru akan mendapat dosa darinya karena senyum dan tawa yang salah arti. Padahal, Islam melarang kita untuk menyakiti orang lain. Bagi seseorang yang merasa selalu didzalimi dan dikata-katai buruk oleh orang lain harus berbesar hati dan berlapang dada untuk melupakan penghinaan serta berupaya untuk menjauhkan segala dendam dan usaha untuk membalas, yang perlu kita ketahui bahwa Allah Ta’ala akan mengganjari pahala yang besar atas sikap memaafkan ini. Wallahu a’lam bishowab.

(Wahid)