Seperti Apakah Ilmu Tasawuf yang Sebenarnya?

DAARUTTAUHIID.ORGIlmu Tasawuf merupakan salah satu kajian ilmu dalam Islam. Tasawuf merupakan bagian dari ilmu Islam yang penting untuk dipelajari. Dalam Islam, ada tiga ilmu dasar yang mesti dipahami oleh orang muslim. Ilmu tersebut adalah ilmu tauhid, fiqih, dan tasawuf.

Tasawuf atau disebut juga dengan sufisme adalah ajaran bagaimana proses menyucikan jiwa, menjernihan akhlak, membangun lahir dan batin untuk memperoleh kebahagiaan abadi.

Meski punya definisi beragam, ilmu tasawuf punya arti bagaimana berupaya untuk mendekatkan diri pada Allah Ta’ala dan menjauhi diri dari hal-hal yang bersifat duniawi.

Ilmu tasawuf berfungsi membahas soal-soal yang berkaitan dengan akhlak dan budi pekerti, berkaitan dengan hati, yaitu cara-cara ikhlas, khusyuk, tawadhu, sabar, ridha, tawakal dan lain-lain.

Jika menggunakan pengertian dari Imam Ghazali, Tasawuf adalah ilmu untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, dengan cara membersihkan hati dan menyucikan jiwa, untuk memperoleh kebahagiaan sejati.

Tasawuf juga dapat diartikan sebagai cara untuk mencapai makrifat, yaitu memperoleh hubungan langsung dengan Allah Ta’ala. Ada empat unsur tarekat dalam ketasawufan, di antaranya:

Pertama, Mursyid atau Syaikh (Guru tarekat). Kedua, Salik (murid tarekat). Ketiga, Suluk (wirid dan amalan yang harus dilakukan salik). Keempaat, Zawiyah (majelis tempat para salik mengamalkan sulk).

Di Indonesia ada sosok seperti Prof. DR. HAMKA yang menulis mengenai tema tasawuf modern, yang berfokus pada aspek akhlak.

Tiga dimensi dalam ilmu tasawuf yaitu Syariat, Hakekat dan Makrifat itu sejajar dengan tiga dimensi lain yaitu Islam, Iman dan Ihsan. Ihsan adalah level tertinggi dalam Islam untuk menuju Allah Ta’ala, itulah Makrifat dalam ilmu tasawuf.

Bahkan ilmu tasawuf sebagai solusi yang ditawarkan untuk mengatasi problem kejiwaan, di mana dilakukan dengan pendekatan psikologi, dalam hal ini kesehatan mental.

Akan tetapi pada kenyataannya, masih banyak orang yang keliru dalam memahami tasawuf, misalkan dengan tasawuf kita akan mendapatkan karomah dari Allah Ta’ala.

Seperti mendapatkan mukjizat yang diberikan kepada para Nabi atau Rasul, dengan tasawuf seseorang akan memiliki kekuatan ghaib, kebal senjata, dapat menundukkan hati wanita dan seterusnya.

Tentu hal tersebut merupakan sebuah kekeliruan dalam memahami ilmu tasawuf, bahkan bisa membuat seseorang tersesat.

Semoga kita bisa memahami dan menggunakan ilmu tasawuf sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Wallahu a’lam bishowab. (Arga)

Redaktur: Wahid Ikhwan


DAARUTTAUHIID.ORG