Sering Kali Tidak Sadar Siapa yang Mencelakai Kita

[DAARUTTAUHIID.ORG]- Di pesantren Daarut Tauhiid ada resep “PDLT”, artinya perbaiki diri lakukan yang terbaik. Jadi kalau ditanya apa kegiatan kita sehari-hari maka jawabannya adalah PDLT. Kehidupan kita hanya 2 intinya, pertama membahayakan dan kedua menguntungkan. Pertanyaannya, jika kita dihadapkan pada sebuah situasi yang menguntungkan dan membahagiakan, kira-kira mana yang akan lebih dulu terpikir oleh kita menguntungkan atau membahayakan? Agar kita dapat memahaminya sederhananya begini, jika di depan kita ada makanan dan ular tapi belum terlihat, kira-kira informasi mana yang lebih kita butuhkan? Apalah artinya enak makan kalau pada akhirnya kita dipatok oleh ular.

Kenapa orang berbuat maksiat? Karena perbuatan maksiat itu menguntungkan baginya. Seharusnya kita balik logikanya, kita melakukan sesuatu yang tidak membahayakan bagi kita, bukan sekedar menguntungkan, karena kalau kita celaka maka kita tidak akan bisa menikmati apa-apa.

Pada dasarnya nafsu kita hanya menyukai pada kenikmatan tapi membahayakan bagi kita. Oleh karenanya kita harus mampu mengendalikan hawa nafsu kita sendiri. Kita tidak celaka karena karena kesalahan orang lain, makanya kita tidak perlu memikirkan kesalahan orang lain, tapi fokus pada kesalahan diri sendiri.

Marilah fokus untuk mencari kesalahan diri sendiri, karena kita celaka bukan karena orang lain, tetapi kita celaka karena kezdaliman diri kita sendiri. Dimulai dengan merenungi diri sendiri, apakah kita sudah baik atau buruk, musyrik atau mukmin, munafik atau tidak, dan seterusnya. Terbukalah atas masukan dan kritikan orang dalam rangka perbaikan diri, jangan mudah tersinggung kalau ada orang yang menasihati atas kesalahan yang kita lakukan.

Kemudian yang terakhir adalah memperbanyak doa agar kita diberi bimbingan dan petunjuk oleh Allah Ta’ala, karena kita sebagai manusia punya kecenderungan untuk melakukan kesalahan. seperti doa Nabi Adam ‘alaihi wassalam yang berbunyi:

“Rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa illam tagfirlanaa watarhamnaa lanakuunanna minal khaasiriin.”

Artinya: Ya Tuhan kami, kami telah menzhalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.

(Abdullah Gymnastiar)

_________________________

daaruttauhiid.org