Setiap Amalan Adalah Boomerang

Kalau kita berbuat buruk siapa yang paling menanggung dari perbuatan buruk tersebut?. Kalau hidup ini kita merasa kurang bahagia, kira-kira itu buah dari perbuatan siapa?. Kalau bapak kurang bahagia akibat perbuatan istri atau karena perbuatan buruk diri sendiri?. Ibu, ibu kurang bahagia akibat perbuatan suami atau karena perbuatan buruk diri sendiri? Gimana ni kalau kita berbuat baik tapi orang lain gak menghargai?. Kalau kita ikhlas tidak ada derita, dihibur hatinya oleh Allah dengan diingatkan ganjaran.

Kemudian yang harus kita ingat adalah keburukan yang kita lakukan itu tidak kemana-kemana, sekecil apapun itu. ”Famaiy ya’mal mitsqsala dzarratin khai raiy-yarah: Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, Wa maiy-y’amal mithqala zarratin sharraiy-yarah: dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”  Jadi jangan menganggap remeh saudara sekalian karena Allah menyaksikan, dan setiap keburukan pasti kembali ke kita, tidak akan ketukar dan tidak akan meleset.

Seperti parkir sembarangan, jalan jadi macet, orang jadi telat, ambulan jadi tidak bisa lewat, orangtua kesulitan mengantarkan anaknya ke sekolah, dan semua itu pastikan dibalas oleh Allah dengan hal setimpal. Makanya jangan merasa aman, dalam hidup ini kita selalu terancam dengan keburukan kita.

Misalkan makan pisang lalu buang kulitnya, lalu keinjak orang kulitnya dan kemudian terpeleset kebentur kepalanya, itu yang melempar kulit pisang nanti akan dapat balasanya. Menfitnah orang ke sana sini pasti akan balik ke dirinya. Makanya waspada-waspada, karena yang mencelakan diri kita adalah diri kita sendiri.

وَمَنْ يَّعْمَلْ سُوْۤءًا اَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهٗ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللّٰهَ يَجِدِ اللّٰهَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا

“Dan barangsiapa berbuat kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampunan kepada Allah, niscaya dia akan mendapatkan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. An-Nisa: 110)

Saat ada orang yang bersikap buruk kepada kita janganlah membalas keburukan orang terhadap kita, tapi jadikanlah kejadian itu menjadi ladang ilmu, ladang amal, dan latihan bersabar bagi kita.” Perbuatan baik tidak akan membuat hati pelakunya menjadi bahagia jika dilakukan dengan tidak ikhlas dan masih mengharapkan ada timbal balik dari perbuatannya.

Wallahu a’lam bishowab.