Tanpa Disadari, Inilah yang Sering Kali Membuat Kita Menderita

[DAARUTTAUHIID.ORG]- Apakah orang rezekinya sedikit tapi bersahaja pasti akan menderita? Apakah orang yang tidak memiliki kendaraan, rumah, dan harta melimpah hidupnya akan menderita juga? Maka jawabannya belum tentu. Kapan seseorang itu pasti akan merasakan menderita? Ketika ia mulai membandingkan dirinya dengan orang lain, selalu cemburu atau iri dengki terhadap kepunyaan orang lain, dan tidak mensyukuri apa yang dimiliki.

Cara untuk merasa bahagia sederhana sekali yang  bisa kita lakukan, meskipun sederhana banyak orang yang tidak mampu melakukannya. Misalkan ketika kita punya sepatu maka yang perlu kita lakukan adalah mensyukurinya, “Alhamdulillah masih ada sepatu, meskipun sudah 2 tahun tidak ganti-ganti, tapi masih bagus dan layak untuk dipakai”. Ungkapan tersebut kelihatannya tenang dan bersahaja sekali. Bandingkan kalau kita mengucapkan “Orang lain bagus sepatunya, punya saya jelek sudah 2 tahun tidak ganti-ganti”. Nah disini titik mula penderitaan orang lain.

Orang yang banyak keinginan tanpa mau mensyukuri rezeki yang ada, maka akan lebih banyak mengotori hatinya di kemudian hari, akan banyak bibit-bibit penyakit hati yang akan muncul, akhlaknya menjadi buruk, dan hidupnya berada dalam ketidak tenangan. Padahal kebutuhan pokoknya sudah terpenuhi, namun keinginan yang membuat ia menjadi orang yang tercela.

Kalau kita bersyukur, niscaya Allah akan memberikan hati yang tenang, nikmat, lapang dalam kesulitan apapun, dalam kepahitan apapun. Karena nikmat yang ada melampaui segala yang terbayang oleh kita. Maka, kita menderita bukan karena kurang karunia melainkan karena kita kurang bersyukur kepada Allah Ta’ala.

Iskam mengajarnya umat agar selalu bersyukur kepada Allah Ta’ala atas segala nikmat yang diberikan. Saat kesusahan juga dianjurkan tetap bersyukur karena tanpa merasakan susah, manusia tak bisa menikmati bagaimana kesenangan. Belajar bersyukur adalah proses belajar yang memerlukan waktu seumur hidup. Itu artinya, selama kita masih diberi napas di dunia ini, kita tak boleh berhenti mengusahakannya, betapapun pahit kenyataan hidup ini. (KH. Abdullah Gymnastiar)

_______________________

daaruttauhiid.org