Aa Gym: Apakah Kita Termasuk Orang yang Layak Ditolong?
DAARUTTAUHIID.ORG | Dalam beberapa kesempatan KH. Abdullah Gymastiar atau biasa disapa Aa Gym menyampaikan tentang kehidupan dengan tema layakkah kita ditolong Allah Ta’ala kerap disampaikan. Hal ini sebagai upaya renungan kehidupan apa yang sudah kita perbuat.
Jika kita meminta kepada Alloh Ta’ala, maka pertanyaan mendasar adalah apakah kita layak mendapatkan apa yang kita minta pada Alloh? Termasuk pertolongannya ketika kita dihadapkan masalah yang sulit.
Pertolongan Alloh adalah hal yang penting untuk di dapatkan, karena tidak ada daya upaya selain karena pertolongan Allah di dalam berbagai situasi dan kondisi.
Semoga Alloh yang memperhatikan dan Maha Mendengar menolong kita dengan memberi cara menghadapi persoalan hidup ini. Kita pasti punya masalah, keinginan atau harapan, kecemasan, dan kita punya keinginan keras dalam memecahkan masalah dan mewujudkan keinginan kita. Namun ada yang terlewatkan oleh diri kita bahwa semua masalah dan keinginan kita ada dalam genggaman Alloh Ta’ala.
Tidak ada masalah tanpa seizin Alloh dan tidak ada yang bisa menghendaki keinginan kita selain Alloh yang menghendakinya, Innallaha bikulli syai’in ‘aliim.
“Tidak ada sesuatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. At-Tagabun: 11)
Jadi Alloh yang lebih tahu masalah kita dari pada diri kita sendiri, dan Allah juga sangat mengetahui solusi terbaik atas masalah yang menimpa kita. Oleh karena itu, kita mesti berpikir untuk mendapatkan pertolongan Allah, pertanyaanya apakah kita menjadi orang yang layak ditolong oleh Alloh?
Meskipun kita berusaha mencari pertolongan dari orang lain, bahkan mengumpulkan dari golongan jin dan manusia untuk memecahkan masalah kita, kalau Alloh tidak menghendaki maka tidak akan pernah selesai masalah tersebut.
Ditengah kondisi kita ditimpa masalah dan ujian, Alloh pasti memperhatikan sikap dan isi hati kita. Apa yang kita pikirkan? Apakah dikala ditimpa musibah kita akan mengingat, mengadu, dan memohon pertolongan kepada-Nya?