Aa Gym: Kenapa Iman Kita Naik dan Turun?

[DAARUTTAUHIID.ORG]- Ada beberapa hal yang bisa menurunkan iman, diantarnya ahli maksiat, menganggap remeh maksiat, jarang ke pengajian, karena pupuk iman adalah ilmu. Kurang ilmu pasti kurang Iman dan iman adalah pemandu amal.

Orang yang kuat imannya biasanya salat berjamaah di Masjid dan datang lebih awal, salat sunnah tahiyatul masjid, salat cari shaf yang paling utama. kalau iman lagi kuat selesai salat lalu dzikir, kemudian salat rawatibnya lengkap, tahajudnya bagu, mau saum senin-kamis atau shaum sunnah atau shaum daud, ngajinya nggak mau lepas dari Quran, kalau kuat iman biasanya ibadahnya bagus dan hatinya tenang.

Iman yang lemah cirinya hidupnya tidak tenang, tidak goyah untuk bermaksiat, ke masjidnya sesudah adzan, tidak merasa bersalah jika hilang tahiyatul masjid, habis salat itu tiba-tiba lebih sibuk pegang HP, berdo’anya tidak khusu, tidak salat sunnahnya, tahajud hilang, ngaji juga malas, hidupnya terasa kering, gampang emosi  dan gampang tersinggung kemudiann marah-marah.

Untuk memperkuat iman banyak tafakur, apalagi sesudah kita menahan diri, paksakan diri untuk bisa baca Quran, lebih banyak bunyikan hp-nya Quran, kira-kira kalau ada hal-hal yang ngaco langsung delete, tetapi gunakan HP terus untuk murotal Quran yang adai di youtube, cari ilmu yang manfaat, pilih teman-teman yang sholeh-soleh dari sekarang, cari yang baik-baik, yang bisa mengingatkan kita, berani mengatakan tidak kepada sesuatu yang buruk.

Harus punya temen yang berani mengatakan tidak, yang menolak dan yang mencegah kita dari hal-hal yang bathil, istri solehah itu bukan istri yang selalu nurut dengan apa yang diingini suami, kalau yang baik nurut tapi yang tidak harus berani mengatakan ini salah, tentu saja menyampaikannya dengan cara yang bijaksana.

Banyak-banyak doa agar dikuatkan oleh Allah Ta’ala imannya, kemudian berhenti berbuat maksiat, lalu paksakan diri, minta tolong ke Allah sambil dipaksakan tahajudnya dan shaumnya. Pokoknya mengaji juga dipaksakan aja, dan pakai target. Allah melihat kita bersungguh-sungguh, memaksakan diri kita nanti Allah yang membuat kita mampu, cari lingkungan yang baik dan terus cari tambahan ilmu, dengarkan kisah orang-orang soleh, dengarkan bagaimana sikap Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam.

Yang paling penting lagi adalah banyak Tafakur, banyak menyendiri dengan merenungi kesalahan diri sendiri, kenapa saya begini?  Mau apa kalau saya mati? Mau bekal apa saya? Apa saya bisa Khusnul Khotimah? Tafakur tentang diri, tentang mati, tentang nikmat dari Allah, dan akan membantu kita menyadarkan diri dan mereposisi diri.